Kalau begitu, mengapa metode ini tidak dijalankan saja oleh semua perusahaan?
Kunci utama dan tantangan dalam menjalankan Just In Time ada di 2 (dua) departemen dalam perusahaan :
1. Sales
Untuk menjalankan Just In Time, Tim Penjualan harus bekerja berdasarkan data dan memberikan proyeksi penjualan yang tepat. Tanpa proyeksi penjualan yang tepat, Just In Time tidak ada tercapai.Â
Team Penjualan harus mampu memproyeksikan kapan konsumen membutuhkan produk apa saja dan kapan produk tersebut dikirim ke konsumen.
Menerapkan hal ini tidak mudah, karena mayoritas Team Sales bekerja berdasarkan kepintaran merayu daripada menganalisa data. Dan untuk mencapai hasil akhir dalam Rupiah ini, Team Sales tidak jarang menggunakan Strategi Push Sales daripada Pull Sales.Â
Yang penting barang keluar dari gudang principal pindah ke gudang distributor dan agen. Tidak peduli apakah barang tersebut akan segera terjual oleh distributor dan agen atau tidak. Rencana item dan volume meleset tidak masalah, sepanjang Team Sales berhasil mencapai angka Rupiah yang diharapkan.
2. Supply Chain
Tantangan bagi Supply Chain dalam mendukung implementasi Just In Time adalah kesinambungan pasokan bahan baku yang dibutuhkan oleh produksi di saat bahan baku tersebut dibutuhkan.
Memang pada akhirnya tidak mungkin bagi perusahaan yang menerapkan Just In Time ini menihilkan penyimpanan bahan baku dan material pendukungnya sama sekali. Tentu ada beberapa item bahan baku dan bahan pendukung yang harus dibeli dan disimpan oleh perusahaan karena ketentuan volume minimal yang ditetapkan oleh perusahaan pemasok.Â
Di samping itu juga ada faktor lead Time yang harus diperhitungkan oleh perusahaan.