Mohon tunggu...
Frdt Ulya
Frdt Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Mengupas Kata Syawalan dan Tradisi (Keunikan) di Dalamnya

23 April 2024   20:00 Diperbarui: 23 April 2024   20:06 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika di Indonesia,silaturrahmi ini mempunyai tradisi yang bernama halal bi halal. Halal bi halal adalah tradisi unik indonesia yang dari kata 'halal' yang berarti diijinkan atau sah dimaafkan (bisa disebut 0-0). Selain itu, ada tradisi setiap hari raya di Indonesia contohnya: THR,mudik lebaran, ziarah ke makam,kue lebaran berupa nastar, malam takbiran, dan  ketupatan di hari ke 7. 

Dan ada juga tradisi daerah di Indonesia setiap Syawal contohnya: grebeg syawal di DIY yogyakarta,yang merupakan tradisi perpaduan antara tradisi keagamaan dan budaya jawa yang kental di DIY yogyakarta sendiri. Dan ada juga festival yang diselenggarakan setiap hari raya idul fitri yaitu festival balon udara di wonosobo dan pekalongan.

Tidak hanya di Indonesia saja yang mempunyai tradisi seperti itu,tapi negara-negara mayoritas muslim di luar negeri pun juga ada tradisinya sendiri. Salah satunya negara tetangga kita,negara Malaysia. Jika negara kita ada mudik lebaran,negara malaysia pun sama tapi dikenal dengan istilah  'balik kampung' untuk berkumpul sanak saudara. Mereka juga menyediakan makanan khas yaitu rendang dan ketupat yang sama dengan negara kita. Jika malaysia dan indonesia ada ketupat dan rendang ,makanan khas di india saat Idul Fitri bernama "Siwiyaan" yaitu campuran bihun manis yang disajikan dengan susu dan buah-buahan kering.makanan ini menjadi ciri khas penyambutan bulan syawal di india.

Negara mayoritas lainnya yaitu arab saudi memiliki perayaan idul fitri dengan diawali penampakan hilal. Para umat muslim mendekorasi rumah mereka dan menyiapkan makanan lezat untuk para tamu, mereka melaksanakan shalat idul fitri di masjid-masjid dan setelahnya saling menyapa satu sama lain dengan mengucapkan 'idul fitri' dan kemudian berkumpul dengan keluarga masing-masing.Tidak hanya itu,mereka membuat pesta perayaan berupa pesta kembang api yang melambangkan semangat umat islam dan mengumumkan sinar cahaya pertama di malam idul fitri. 

Sama dengan arab saudi, uni emirat arab (UEA) mendekor rumahnya dengan menggantungkan karpet dan spanduk berwarna pelangi diluar rumah,taman-taman dihiasi bendera festival bagi mereka yang tidak punya keluarga dan yang paling populer adalah menghiasi tangan wanita dengan 'pacar' yang menandakan kecantikan dan pertumbuhan yang baik.

Selain negara mayoritas muslim, tradisi pun tetap ada di negara minoritas seperti amerika. Amerika mempunyai keunikan dalam menetapkan 1 syawal dengan mengabarkan kerabatnya lewat telepon. Karena muslim di sana imigran yang menjadikan pakaian idul fitrinya bervariasi dan beragam. 

Sama dengan amerika yang minoritas, Australia tetap didukung oleh pemerintahannya untuk merayakan idul fitri yaitu dengan memberikan waktu libur untuk umat muslim di sana dan mengadakan festival multikultur dengan menjajakan makanan khas australia yang tidak hanya dimeriahkan umat muslim saja tapi juga non muslim. 

Dan ada juga china yang menjadi negara mayoritas tidak beragama,umat muslim di sana tetap merayakan idul fitri dengan tradisi membersihkan makam leluhur tokoh muslim setempat sebagai penghormatan.

Negara-negara yang lain masih banyak yang memiliki tradisi khas tersendiri untuk masyarakatnya. Bisa dengan makanan khas lebaran,perayaan penyambutan bulan syawal,dan pemberian hadiah berupa uang atau jajan khas di negara masing-masing. Segala tradisi tetap baik bila dengan niat yang baik tanpa ada unsur melakukan maksiat. Perayaan raya akan menjadi hal sakral setiap tahunnya,maka dari itu tetaplah semangat beribadah dan menjalankan ramadhan dengan sebaik mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun