Mohon tunggu...
Fredick Ginting
Fredick Ginting Mohon Tunggu... Freelance -

Belajar ilmu politik dari Harold Laswell sampai Samuel Huntington, belajar demokrasi dari Thomas Jefferson sampai Ernesto Laclau. Menonton karya David Fincher sampai Martin Scorsese, mengagumi Charlize Theron sampai Jennifer Lawrence.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sebuah Pesan dari Denmark

28 Februari 2017   08:45 Diperbarui: 28 Februari 2017   08:58 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Denmark menunjukkan sikap ksatrianya dalam film ini. Salah satu keputusan pemerintah Denmark yang menunjukkan negara tersebut menjunjung tinggi rasa kemanusiaan. Pasukan-pasukan Denmark yang masih hidup memang mengamini pilihan pemerintah untuk menyerah karena keputusan tersebut tak mengakibatkan banyak korban jatuh.

Roni Ezra tak menonjolkan efek visual (aksi dan laga yang memukau) ataupun kisah heroik tokoh-tokohnya dalam film ini. Roni juga tak menggunakan alur yang rumit layaknya film-film perang lainnya. Justru film berdurasi 99 menit ini punya jalinan cerita sederhana yang riskan memberi kebosanan kepada penonton. Film ini hanya hendak menyampaikan pesan perdamaian.

Pidato di awal film adalah inti pesan yang disampaikan dalam film ini. Pemerintah Denmark yang berpusat di Istana Amalienborg menghimbau seluruh warga negaranya untuk menjaga lingkungan dengan cara berperilaku santun dan arif. Karena tindakan atau ucapan apapun yang negatif akan menerima konsekuensi serius. Ya, film ini adalah sebuah anomali di tengah dunia yang kerap berkecamuk dengan perang. Dunia harus belajar dari Denmark. Denmark maju tanpa kekuatan militer. Waktu pun telah membuktikan, Denmark kini salah satu negara paling berhasil dalam memberi kesejahteraan warganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun