Mohon tunggu...
Fredick Ginting
Fredick Ginting Mohon Tunggu... Freelance -

Belajar ilmu politik dari Harold Laswell sampai Samuel Huntington, belajar demokrasi dari Thomas Jefferson sampai Ernesto Laclau. Menonton karya David Fincher sampai Martin Scorsese, mengagumi Charlize Theron sampai Jennifer Lawrence.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Warisan Terbaik Sebuah Persahabatan

22 Februari 2017   10:30 Diperbarui: 24 Februari 2017   04:00 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Judul: Mr Church | Sutradara: Bruce Beresford | Naskah: Susan McMartin | Pemain: Eddie Murphy, Britt Robertson, Natasha McElhone | Rilis: 16 September 2016 | Durasi: 104 menit

.Sebuah buku dibaca dari awal hingga akhir, tapi cara terbaik untuk memahaminya dimulai dari akhir.

Bagaimana jika seorang ibu hanya punya enam bulan sisa hidupnya? Yang ia punya adalah seorang anak perempuan kecil berusia 10 tahun. Bagaimana jika seorang gadis berusia 16 tahun tahu bahwa ibunya sedang sekarat dan kematian siap merenggutnya kapan saja? Ia akan menahan napas sepulang sekolah setiap harinya hanya untuk memastikan bahwa ibunya masih memiliki napas.

Itulah yang dirasakan Marie Brooks (Natasha McElhone) yang menderita kanker payudara dan putrinya Charlie Brooks (Britt Robertson). Tapi nyatanya Marie masih bisa hidup hingga enam tahun ke depan, meski ia hanya bisa beristirahat di rumah dan bernapas dengan sebuah tabung oksigen portabel. Bagi Charlie, rasanya terlalu menyakitkan untuk menyayangi orang yang paling dicintainya tapi pada saat bersamaan sadar bahwa tidak lama lagi orang tersebut akan pergi.

Kehadiran Mr Church

Pagi hari tahun 1977 di Los Angeles, Charlie terbangun dan menyaksikan seorang lelaki kulit hitam sedang memasak di dapur rumahnya. Marie menjelaskan ia adalah Henry Church (Eddie Murphy), seorang tukang masak yang ditugaskan mantan Marie, Richard Cannon. Mr Church—begitu ia dipanggil—sebelumnya bekerja untuk Richard.

Richard meminta Mr Church memasak (termasuk berbelanja, membayar tagihan dan urusan-urusan rumah tangga lainnya) selama enam bulan untuk Marie dan Charlie. Sebagai imbalan, Mr Church diberi gaji seumur hidup. Mr Church sudah tiba di rumah sebelum Marie dan Charlie bangun, dan pulang ketika mereka akan tidur. Begitu setiap hari.

Charlie kecil bersifat nakal dan sombong. Ia awalnya menolak kehadiran Mr Church. Ia terus mencoba mempengaruhi ibunya agar mengusir Mr Church. Tapi masakan Mr Church yang lezat ternyata meluluhkan anak kecil yang lucu ini. Charlie mulai bersahabat dengan Mr Church. Dari Mr Church, Charlie juga mulai tertarik membaca novel. Novel pertamanya adalah The Three Masketeer-nya Alexander Dumas.

Seiring dewasa, mereka semakin dekat. Charlie semakin nyaman dengan Mr Church. Mr Church pun membantu Charlie mengurusi Marie yang sudah di ujung usianya. Hingga ajal akhirnya menjemput Marie. Sebuah kehilangan besar bagi Charlie. Kehilangan yang juga membuat Mr Church menangis.

Kepergian Marie membuat Charlie hanya memiliki Mr Church. Setelahnya, Charlie melanjutkan hidupnya dengan kuliah di Universitas Boston. Berbekal dengan uang yang disiapkan Marie dan Mr Church dari kupon belanjanya selama ini. Beberapa tahun berikutnya ia pulang ke LA. Ia mencari Mr Church, satu-satunya tempat yang ia tahu sebagai rumahnya. Tak sendiri, ia bersama dengan bayi yang ada di perutnya.

Sebagaimana Marie yang mengandung Charlie tanpa nikah, Charlie juga mengandung bayinya (kemudian bernama Isabel) tanpa ikatan pernikahan. “Hamil tanpa nikah adalah warisan keluarga Brooks,” ujar Charlie di salah satu adegan. Ketika Isabel (Grace McKenna) lahir dan kemudian tumbuh menjadi seorang anak perempuan lucu, sebagaimana Charlie kecil (Nataly Coughlin), Mr Church-lah yang mendampingi dan bertindak selayaknya seorang ayah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun