Mohon tunggu...
Frayti Basyarewan
Frayti Basyarewan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang gemar menulis dan bereksplorasi

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pesona Dieng, Negeri di Atas Awan

7 April 2024   19:44 Diperbarui: 7 April 2024   21:06 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Dokumen pribadi)

Anzalna Haerunnisa (006), Fani Mursaila Irawan (021), Frayti Basyarewan (030), Raga Putra E (106), Icha Nurcahyati (199)

Dieng, sebuah dataran tinggi yang terletak di Jawa Tengah yang tidak pernah absen dari tujuan wisatawan saat berkunjung ke Wonosobo. Begitu pula dengan aku, Anzalna salah satu wisatawan Dieng. 

Setelah menentukan tanggal yang cocok untuk liburan, 8 Juni 2023 aku tetapkan sebagai tanggal perginya aku untuk menikmati dan mengeksplor keindahan tempat baru, tempat yang mungkin cocok untuk mengistirahatkan jiwa dan pikiran dari hiruk-pikuknya Kota Jakarta. 

Dieng, nama tempat yang terlintas di pikiranku untuk dijadikan tempat mengistirahatkan jiwa dan pikiran sejenak. Seringkali nama tempat tersebut mampir di telingaku sebagai jawaban ketika aku melontarkan pertanyaan ke temanku, "Liburan di mana, yah?". 

Sebenarnya, tidak hanya rekomendasi dari teman tetapi menjadi salah satu tempat yang memiliki beragam objek wisata yang mampu membuat mataku tidak berkedip. Bahkan, kehadiran ponsel di genggaman tangan tidak akan terasa. Salah satu tempat dengan lanskap yang bisa membuat "teman" digitalku tidak lagi menarik. Lupa? Sepertinya tidak akan mungkin. Kenangan akan melihat Dieng untuk pertama kalinya akan selalu menempel di dinding otak. 

Ekspresi wisatawan di sana akan respon dari keindahan Dieng juga menjadi salah satu album di kepalaku. Aku masih sangat ingat dengan jelas betapa memukaunya keindahan Dieng. 

Hawa di sana yang tidak bisa dijelaskan detail oleh kesadaran manusia. Sejuk, asri dan indah merupakan kalimat yang cocok untuk mendeskripsikan keindahan Dieng. Selain itu aku memutuskan untuk berlibur ke Dieng karena tempat tersebut terkenal dengan keindahannya bahkan sampai mendapat julukan negeri di atas awan. 

Hal ini dikarenakan lokasi Dieng yang berada di ketinggian 2000 MDPL jadi ketika angin membawa awan ke daerah dataran tinggi Dieng, maka kita seperti sedang berada di atas awan. 

Saat aku melihat sendiri keindahan alam disana, memang pantas Dieng disematkan julukan negeri di atas awan, sejauh mata memandang lukisan Tuhanlah yang bisa kulihat, tujuh pasak gunung berdiri dengan gagahnya diselimuti awan putih selembut kapas, karya tuhan tersebut sangatlah megah. 

Dieng juga memiliki banyak destinasi wisata yang menarik. Tidak hanya itu, terdapat Dieng Culture Festival yang menjadi alasan banyak orang memilih untuk berwisata ke tempat ini. Dieng Culture Festival memang selalu menarik dengan menampilkan tradisi wilayah sekitar dan juga penampilan para musisi.

Aku dan kakakku melakukan perjalanan open trip Dieng dengan menggunakan open travel, total perjalanan yang kami lakukan adalah 15 jam. Perjalanan kami dimulai dengan berangkat dari Jakarta kemudian singgah terlebih dahulu di Pekalongan dengan lama waktu perjalanan 10 sampai 12 jam lalu dilanjut ke Dieng dengan menempuh jarak sekitar 3 jam. Kami juga sempat terjebak macet. 

Menurutku, akses jalannya sangat menakutkan, perjalanan naik mobil menuju ke sana terus menanjak dan melewati jurang dengan banyak pepohonan pada sisi jalan, akan tetapi ketika sudah di atas kami disuguhkan dengan hamparan hijaunya sawah pertanian yang nampak indah dan segar baik di sisi kanan maupun kiri. 

Kakakku yang sudah berpengalaman dan sering ke Dieng mengatakan bahwa kondisi mobil yang kurang bagus akan menjadi kendala, untunglah saat itu mobil yang kami naiki dalam kondisi baik. 

Batu Pandang Ratapan Angin, menjadi tempat pertama yang aku kunjungi. Batu Pandang Ratapan Angin berhasil membuatku berpikir, "Jika yang pertama saja sudah indah, apalagi yang lainnya?". 

Seperti cocoknya kombinasi warna putih dan warna cream, Batu Pandang Ratapan Angin seolah-olah memberitahu diriku jika alam juga bisa mengkombinasikan warna seindah bagaimana model pakaian mahal mengkombinasikan warna pakaian mereka. Hamparan pohon-pohon dengan warna hijau pekatnya membentuk angka delapan menyambut mata pengunjung seperti pelayan kerajaan. 

Di dalamnya, terdapat Telaga Warna dengan warna jernih dan kilauan warna biru mudanya yang mampu memberikan definisi keindahan kepada pengunjung-pengunjungnya. Kombinasi kedua warna itu menjadi "roti dan mentega" untuk kedua bola mataku. 

(Sumber: Dokumen pribadi)
(Sumber: Dokumen pribadi)

Setelah siangnya ditemani oleh Batu Ratapan Angin, maka esoknya pagiku ditemani visual yang diberikan Bukit Sikunir. Jam 3 pagi, ketika bulan bersiap-siap untuk memalingkan mukanya dari Bumi tetapi aku dan pengunjung lainnya menyiapkan diri untuk menaiki Bukit Sikunir. 

Sejam setelahnya, berlian-berlian di angkasa menghujani pemandangan bukit. Langit yang cerah membantu bintang-bintang di langit untuk bersinar seperti lampu mobil di gelapnya hari. 

Tidak hanya dijamu dengan berlian, datangnya matahari dengan warna jingganya turut menjamu pengunjung di sana. Saking terpukaunya, ucapan syukur atas pemandangan tersebut langsung terucap. 

Ketujuh bukit lainnya juga turut tampil di panggung seperti karakter sampingan yang tidak kalah indahnya. Bentuk bukit-bukit yang sangat cantik seperti hasil ukiran pemahat Era Renaissance.

Akhirnya setelah puas menikmati pesona Dieng, pada hari ketiga kami memutuskan untuk pulang ke Jakarta menggunakan 2 mobil. Setiap mobil berisikan sekitar 15 orang. Di perjalanan pulang hampir semua penumpangnya terlelap karena lelah. Perjalanan pulangnya berjalan lancar yang memakan waktu sekitar 12 jam dengan tempat pemberhentian mobil di Semanggi, kami sampai di Semanggi sekitar jam 11 malam. 

Sampai saat ini kenangan saat berlibur di Dieng sangat membekas di kepalaku, aku memutuskan untuk melakukan wawancara kepada sang Tour Guide agar  dapat mengenal Dieng lebih dalam. 

Aku bertanya mengenai beberapa hal, salah satunya adalah objek wisata yang paling banyak diminati oleh wisatawan. "Untuk para wisatawan sendiri, biasanya warga-warga dari perkotaan  yang datang ke dieng ini biasanya untuk mengunjungi beberapa tempat,seperti kawah, candi, dan juga telaga yang ada disana. Dan untuk destinasi favoritnya adalah tempat sunrise yang ada di bukit Sikunir" jawab sang Tour Guide. 

Sang Tour Guide juga berkata bahwa masyarakat Dieng yang ramah membuat ia menjadi memiliki banyak teman dan kenalan baru bahkan warga lokal menganggap kita sebagai saudaranya sendiri. 

Selain itu sang Tour Guide juga jadi punya banyak link atau channel khusus yang akan memudahkan dalam melakukan pekerjaannya seperti bekerja sama dengan masyarakat lokal Dieng. Seperti kunjungan ke candi, maka Masyarakat lokal akan menjelaskan sejarah - sejarah yang ada dalam wisata tersebut.

(Sumber: Dokumen pribadi)
(Sumber: Dokumen pribadi)

Lalu aku juga bertanya kepada kakakku yang juga sebagai wisatawan yang pernah berkunjung ke Dieng bersamaku, ia ternyata merasakan hal yang sama dengan ku yang ingin kembali berlibur ke Dieng.  

"Kalau untuk balik lagi ke Dieng kayanya pasti bakal balik lagi sih. Walaupun kita capek karena perjalanan yang jauh tapi kita tidak merasa kecewa karena tempatnya bagus dan indah banget! Selain dapat destinasi wisatanya, disana saya juga ada pertunjukan kebudayaan dan juga acara Jazz negeri diatas awan yang seru terutama acara festivalnya tuh bikin kita excited karena juga ada artis-artis ternama" ucap kakakku yang ternyata sangat excited untuk kembali berlibur ke Dieng. Mendengar hal tersebut membuat aku semakin ingin kembali ke Dieng untuk berlibur merasakan keindahan Dieng.

Referensi: 

Wonderful Indonesia. Mengenal Dieng Culture Festival, Kembali Diadakan di Tahun 2022. Diakses melalui https://www.indonesia.travel/event/id/story-of-event/mengenal-dieng-culture-festival

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun