Mohon tunggu...
Fraya Fitria25
Fraya Fitria25 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo, perkenalkan saya adalah mahasiswi jurusan Sosiologi Agama, yang masih aktif berkuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bendhung Lepen, Pilihan Tepat untuk Liburan Murah Meriah di Yogyakarta

20 Juni 2024   20:08 Diperbarui: 20 Juni 2024   21:06 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pakan ikan atau yang dikenal dengan "pelet", yang pembeliannya menggunakan sistem kejujuran/dok pribadi

Bagi anda yang mencari tempat wisata murah meriah yang ada di Yogyakarta, Bendhung Lepen yang berlokasi di Giwangan ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Pengunjung dapat menikmati suasana yang asri dan segar, sambil memberi makan ikan-ikan yang berenang bebas.

Bendhung Lepen ini berlokasi di Kampung Mrican, RT 22 RW 08, Giwangan, Kec.Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Bendhung Lepen ini merupakan saluran primer dari Kali Gajah Wong dengan memanfaatkan Dam Mrican. 

Dulunya, Bendhung Lepen hanyalah saluran irigasi biasa yang digunakan untuk mengairi sawah-sawah penduduk sekitar, dengan panjang saluran irigasi 2km-3 km, untuk pengairan lahan 160 ha-170 ha. Kondisinya yang kurang terawat menjadikannya penuh sampah dan air yang keruh, bahkan tempat ini hampir tidak menarik perhatian siapapun kecuali mereka yang tinggal di sekitarnya. 

Pada Tahun 2015, tempat ini menjadi kandang babi dan tumpukan sampah, limbah yang kotor dan bau. Kawasan ini masuk dalam SK Walikota Yogyakarta nomor 216 Tahun 2016 tentang Penetapan Lokasi Kawasan Kumuh di Kota Yogyakarta. 

Komunitas Bendhung Lepen Kampung Mrican terdiri Pemuda / Karangtaruna Kampung Mrican dan pengurus kampung yang akhirnya pada tanggal 10 Februari 2019 sepakat untuk memanfaatkan saluran irigasi untuk menjaga kebersihan saluran irigasi dengan budidaya ikan.

Saluran ini diberi jaring penangkap untuk mencegah sampah terbawa air, jadwal pengambilan sampah ditentukan berdasarkan hari dan waktunya, kemudian dibuang dalam bak yang telah disediakan. Awalnya setiap 15 menit sudah penuh, hari berikutnya 30 menit, sampai muncul Gerakan bersama semua warga.

Kawasan ini sudah berkembang menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik dan ramai dikunjungi pada sore hari, baik awal pekan maupun akhir pekan. Kawasan ini disukai oleh pengunjung, terutama anak kecil dikarenakan dengan uang 2000, mereka sudah bisa memberi makan ikan menggunakan pellet yang dijual oleh warga. 

Tidak hanya anak- anak, para orang tua juga menyukai tempat ini karena terkenal murah, dan mereka tak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk refreshing. Selain bisa memberi makan ikan, pengunjung juga bisa memancing di area yang diperbolehkan oleh pengelola, dengan syarat ikan hasil pancingan harus dibawa pulang.

Pengunjung juga bisa membawa bekal baik makanan atau minuman karena tidak ada larangan dari pihak pengelola. Atau bisa juga duduk bersantai di gazebo/ taman sambil menikmati snack yang dijual di food court, yang mana merupakan inisiatif dari warga sekitar untuk menambah penghasilan. Uniknya, tempat ini tidak menerapkan sistem tiket masuk dan tidak ada biaya parkir. 

Melainkan menggunakan sistem retribusi seikhlasnya. Pengunjung dipersilahkan untuk memberikan biaya seikhlasnya, sesuai dengan kemampuan dan rasa syukur atas pengalaman yang mereka dapatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun