Mohon tunggu...
Frappio
Frappio Mohon Tunggu... Konsultan - Technology Company
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Frappio adalah perusahaan yang bergerak di bidang Teknologi sejak 2008. Kami melayani pembuatan website, pengembangan website, melakukan riset SEO dan masih banyak lagi. Kami juga membuka konsultasi di bidang Teknologi. Untuk info lebih lanjut bisa hubungi 0889-0625-0168 (WA-Farah).

Selanjutnya

Tutup

Money

Cara Meningkatkan Brand Awareness

17 Januari 2021   11:11 Diperbarui: 17 Januari 2021   11:20 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Content marketing akan menjadi strategi yang paling efisien apabila kita menyematkan mutualisme di dalam content marketing.

Ya!

Konten "daging" atau yang sangat bernilai atau yang shareable bagi para calon konsumen/pelanggan akan menjadi pemantik yang baik.

  • Akan timbul word of mouth di sana;
  • Engagement (share, dsb) akan meningkat tanpa iklan;
  • Mereka akan seketika percaya dan menjadi konsumen karena kepercayaan berhasil didapatkan melalui transaksi mutualisme yang terjadi.

Kemungkinan terburuk dari content marketing adalah:

  • Membagikan sesuatu yang bernilai (daging) berpotensi menimbulkan kompetisi lebih banyak.

Sebagai tambahan, daging dalam hal ini tidak harus sesuatu yang bernilai. Dalam beberapa kasus bisa berupa sesuatu yang mengandung emosi (menjual emosi yang memantik emosi).

foto: @burgerking.id /Instagram
foto: @burgerking.id /Instagram
Dalam hal ini, kita bisa menilik cara Burgerking menyedot perhatian para netizen melalui surat yang ditujukan kepada pembaca dan mengajak mereka untuk "membeli" produk pesaing.

Itu sama sekali tidak terdengar seperti cara meningkatkan brand awareness, tapi faktanya itu adalah konten daging yang berisi emosi dengan tujuan memantik emosi (simpati) dari para netizen.

Bagaimana dengan hasilnya?

Burgerking bisa mendapatkan puluhan ribu share (tanpa iklan) hanya dengan secarik konten tersebut.

Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa;

Daging yang berisi ilmu/pengetahuan bermanfaat akan kurang berefek apabila dibandingkan dengan konten daging yang menjual emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun