Content marketing akan menjadi strategi yang paling efisien apabila kita menyematkan mutualisme di dalam content marketing.
Ya!
Konten "daging" atau yang sangat bernilai atau yang shareable bagi para calon konsumen/pelanggan akan menjadi pemantik yang baik.
- Akan timbul word of mouth di sana;
- Engagement (share, dsb) akan meningkat tanpa iklan;
- Mereka akan seketika percaya dan menjadi konsumen karena kepercayaan berhasil didapatkan melalui transaksi mutualisme yang terjadi.
Kemungkinan terburuk dari content marketing adalah:
- Membagikan sesuatu yang bernilai (daging) berpotensi menimbulkan kompetisi lebih banyak.
Sebagai tambahan, daging dalam hal ini tidak harus sesuatu yang bernilai. Dalam beberapa kasus bisa berupa sesuatu yang mengandung emosi (menjual emosi yang memantik emosi).
Itu sama sekali tidak terdengar seperti cara meningkatkan brand awareness, tapi faktanya itu adalah konten daging yang berisi emosi dengan tujuan memantik emosi (simpati) dari para netizen.
Bagaimana dengan hasilnya?
Burgerking bisa mendapatkan puluhan ribu share (tanpa iklan) hanya dengan secarik konten tersebut.
Dari sini, kita dapat menyimpulkan bahwa;
Daging yang berisi ilmu/pengetahuan bermanfaat akan kurang berefek apabila dibandingkan dengan konten daging yang menjual emosi.