Dari sebuah studi dalam 2 tahun terakhir ini terjadi peningkatan angka pekerja yang melakukan aktifitas pekerjaan dari rumah. Memang kondisi ini dimulai akibat Pandemi yang terjadi.Â
Banyak para pekerja menghabiskan banyak waktu didepan komputer. Baik untuk bekerja , rapat , dan komunikasi dengan sesama.
Rutinitas yang hampir setiap hari dilakukan seperti ini dapat menimbulkan gejala seperti rasa tegang dan tidak nyaman dimata, sakit kepala, mata kering , bahkan ada beberapa perkerja yang mengeluhkan penglihatan buram pada jarak dekat.
Dengan situasi seperti ini kita harus mengenal apa itu Computer Vision Syndrome agar kita dapat melakukan pekerjaan kita dari rumah dengan lebih nyaman dan aman.
Apa itu Computer Vision syndrome ?
Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Dr. M. Sidik, SpM(K) yang dikutip dari laman kementerian kesehatan , beliau mengatakan Computer Vision Syndrome adalah gejala kelelahan pada mata. Ini akibat bekerja terlalu lama dengan komputer karena bekerja dengan komputer adalah bekerja dengan jarak yang sama dan terus-menerus, berjam-jam.
Apa saja gejalanya ?
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya , gejala yang dapat terjadi seperti rasa tegang dan tidak nyaman dimata, sakit kepala, mata kering , Â penglihatan buram pada jarak dekat, penglihatan menjadi ganda.
Apa yang terjadi pada mata kita ?
Terjadi kekakuan di otot - otot bola mata akibat dari akomodasi yang terjadi terus menerus dengan waktu lama.
Bagaimana cara pencegahannya ?
- Atur jarak monitor komputer 35-40 inchi dengan mata kita
- Pengaturan kuat cahaya, kontras dan kecerahan monitor secara optimal
- Menggunakan kacamata yang sesuai dengan ukuranÂ
- Mempertahankan posisi duduk yang baik selama bekerja
- berkedip lebih sering untuk mencegah mata kering
- melalukan rule of twenty, setelah 20 menit bekerja dengan komputer mata istirahat selama 20 detik dengan melihat objek pada jarak 20 feet atau 6 meter
Computer Vision syndrome bukan satu sindrom yang mengancam jiwa. Dengan gejala yang dirasakan mungkin untuk sebagian orang terasa tidak mengganggu atau biasa saja. Hal ini yang memicu ketidakpedulian dari masyarakat dalam memeriksakan kesehatannya sehingga sindrom ini tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Dampak yang akan terjadi jika tidak tertangani ialah adanya hambatan dalam aktiviotas sehari - hari seperti penurunan produktivitas kerja, peningkatan kesalahan dalam bekerja serta penurunan kepuasan kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H