Mohon tunggu...
Frans Tory Damara Pradipta
Frans Tory Damara Pradipta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Bangka Belitung

Mahasiswa Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Bangka Belitung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Otonomi Khusus Membawa Dampak Kesejahteraan Demokrasi Daerah

27 Juni 2024   13:46 Diperbarui: 28 Juni 2024   14:21 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain Foto : Frans Tory Damara Pradipta 

Apakah dana otonomi khusus dialokasikan untuk mengurangi kemiskinan?

Menurut penulis dana otonomi khusus hanya diperuntukkan untuk pembangunan fasilitas publik dan pemerintahan sehingga mengakibatkan tingkat kemiskinan jadi tinggi dan ketersediaan lapangan kerja jadi minim meningkatnya pengangguran menjadikan tingkat kemiskinan semakin tinggi.

Bagaimana cara agar kemiskinan menurun di wilayah otonomi khusus? 

Menurut penulis memberikan pelatihan usaha kepada penduduk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan pemerintah harus memfasilitasinya. 

Kesimpulan dan penutup penulis adalah kenapa wilayah otonomi khusus mendapatkan anggaran sangat besar dibandingkan wilayah yang non otonomi khusus oleh pemerintah pusat sedangkan untuk kemiskinan terendah di wilayah non otonomi khusus. Mungkin menurut penulis anggaran yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada wilayah otonomi khusus hanya berfokus untuk pembangunan fasilitas publik dan juga pembangunan fasilitas pemerintahan sehingga tingkat kemiskinan tidak diperhatikan oleh pemerintah setempat, sedangkan wilayah yang non otonomi khusus lebih berfokus kepada mengurangi tingkat kemiskinan di wilayah tersebut.

Referensi : 

Rahayu, Ani Sri. (2017). Pengantar Pemerintahan Daerah Kajian Teori, Hukum dan Aplikasinya. Jakarta: Sinar Grafika 

Dr. Ni'matul Huda, SH., M.Hum. (2021). Daerah Istimewa dan Otonomi Khusus dalam Konstitusi Indonesia. Bandung: Nusamedia

Badan Pusat Statistik 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun