WAHAI jOKOWI.....thn 2016 sudah berjalan hampir sebulan.....keadaan masih ketat.....kurs valas bertahan tinggi-- bargaining position atas produk rakyat belum kelihatan....para petinggi negara ini masing2 sibuk sendiri---yg paling membuat mubazir adalah petinggi2 politik bertingkah sesuai seenak perutnya sendiri.....partai2 alias sarang2 penyamun, semakin bertingkah aneh2.....Penegakan hukum belum kelihatan akan bergerak.....KPK pun kelihatan sebperti baru bangun dari ,mendengkur keenakan tidur.....Paara politisi malah sibuk celinguk kesana kemari.....perombakan kabinet seperti mereka nanti2kan akan mendapat porsi seperti apa....dstnya .....dstnya...dstnya....
Satu hal yg pasti, Anda jangan mundur satu tapak pun dari membasmi korupsi....tapi malah anda dgn santai saja menambah lagi utang luar negeri.....agar nanti2 anak cucu rakyat ini juga yg akan amembayarnya...
Satu hal lagi,...anda tak perlu takut utk meniru Pak Harto demi kepentingan rakyat banyak.......Pak Harto bilang sama Singapura dan Hongkong.....sbg teman belilah sayur mayur dan buah2 tropois dari Indonesia--- dan jangan biarkan pejabat2 BUMN hanya menikmati komisi2 dari hasil import..Yg paling mudah adaqlah swasembada beras dan bertahan utk jadi pelindung petani dari sebuaan import.....cabepun dan garampun jadi minan import -pd hal Indonesia itu yg terbaik diseluruh muka bumi untk tanaman rempah2.
Â
Kemudian Pejabat2 yg berkecimpung dibidang kelestarian alam---- perusak hutan -pembuang limbah industri-yg mengootor9i kelestarian alam.... supaya diberikan hukuman mati0000000---sama dgn hukuman mati utk terroris dan koruptor,.....
Â
Tak perlu malu belajar kepada Singapura dan Malaysia....apa sebabnya mereka meberlakukan hukuman mati thdp pelaku narkoba /senjata......pd dasarnya adalah utk melindungi bngsa mereka dari kekotoran dan kepunahan ,karena kecil......walau negara kita besar dan penduduknya banyak akan tetapi gara2 korupsi dan narkoba dan kerusakan alam , maka tak lama negara ini akan hancur berantakan..
Saya tak akan bosan2 berteriak kepadamu, kalau anda sudah mulai mematut matutu kekuasaan politik agar dapat dipilih lagi dan dipilih lagi maka saya akan menentangmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H