Mohon tunggu...
Frans
Frans Mohon Tunggu... Lainnya - Pegawai Negeri

Mengisi waktu luang dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Guru Vokal Tua yang Bijaksana

3 November 2022   23:15 Diperbarui: 3 November 2022   23:20 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari itu, Hana baru saja memberhentikan guru vokal privatnya. Padahal guru vokal nya yang masih baru mengajar sekali.

Ia memberhentikan guru barunya tersebut karena tidak terima dikritik bahwa suaranya sangat jelek.

Sebenarnya bukan hanya kali ini saja, Hana sudah banyak memberhentikan guru vokal pribadinya. 

Dan yang mengejutkannya, semua guru vokal yang pernah diberhentikan mengatakan bahwa suara Hana sangat jelek.

Oleh karena itu, Hana kesal pada seseorang yang mengatakan suaranya sangat buruk.

Bagi Hana sendiri mencari guru vokal pribadi bukan hal yang sulit karena ia berasal dari keluarga yang kaya di negeri itu.

Pada suatu hari, datanglah seorang ibu yang sudah tua. Ibu itu bernama Bu Beatrice.

Walaupun usianya sudah tidak muda lagi, Bu Beatrice adalah guru vokal yang profesional dan terkenal dengan metodenya dalam mengajar murid.

Ia datang ke rumah Hana untuk melamar menjadi guru vokal pribadinya. 

Sebenarnya, Hana tidak peduli dengan Bu Beatrice karena Hana tahu bahwa nantinya Bu Beatrice hanya akan mengatakan suranya sangat buruk dan Beatrice akan mencari guru vokal yang lain.

Bu Beatrice pun meminta Hana untuk bernyanyi. Hana pun bernyanyi tentunya dengan suara yang sumbang ..

Setelah ia selesai bernyanyi, Bu Beatrice hanya diam saja. Beliau tidak memberikan komentar apapun. 

Kemudian, Bu Beatrice mengajak Hana untuk latihan vokal di lereng gunung yang tidak jauh dari rumahnya. Hana tentu setuju untuk pergi bersama guru barunya tersebut.

Setelah sampai, Bu Beatrice meminta Hana untuk bernyanyi. Hana pun menuruti permintaan gurunya.

Namun tak lama setelah ia bernyanyi, Hana mendengar suara yang sangat menyakitkan telinganya sendiri. Ia tidak kuasa menahan suara itu dan buru-buru menutup telinganya.

Hana bertanya kepada gurunya darimana asalnya suara buruk tersebut. Bu Beatrice menjelaskan bahwa suara itu adalah suara Hana sendiri yang bergema di lereng gurung ini.

Hana tidak percaya dengan penjelasan Bu Beatrice. Setelah itu, Bu Beatrice pun membuktikannya dengan cara bernyanyi sama persis dengan yang dilakukan Hana.

Dengan pengalaman bernyanyinya, Bu Beatrice bernyanyi sangat indah dan suaranya yang merdu itu terpantul-pantul di lereng gunung tersebut. 

Hana pun dibuat kagum dengan suara guru barunya tersebut. Bu Beatrice pun menasihati Hana untuk mendengarkan kritik dari orang lain demi kebaikan Hana. Beliau juga berpesan untuk tetap semangat dalam bernyanyi.

Hana pun menyesal karena sudah banyak memberhentikan guru vokal sebelumnya dan ia bersyukur diajar oleh Bu Beatrice.

Akhirnya, tahap demi tahap latihan yang dijalani oleh Hana bersama Bu Beatrice membuat  suaranya menjadi lebih baik dan disukai oleh banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun