Hari ini, Sinta berangkat sekolah dengan langkah yang lesu. Ia sudah membayangkan Jojo yang akan berbuat usil kepadanya.
Jojo adalah murid yang nakal di kelas Sinta. Dia sudah berkali-kali dilapor ke guru tetapi dia masih saja bertingkah nakal.
Meskipun terkesan nakal, ia termasuk murid yang pintar dan masuk peringkat 10 besar di kelas bersama dengan Sinta.
Benar saja, di meja Sinta sudah terdapat garis pemisah yang terbuat dari kapur. Jojo dengan suara tinggi berkata kepada Sinta bahwa sisi kiri adalah Sinta dan sisi kanan adalah Jojo.
Jika Sinta melewati sisi kanan milik Jojo harus membayar Rp.50.000,- tetapi jika Jojo melewati sisi kiri milik Sinta, Jojo tidak wajib bayar.
Sinta hanya keheranan dan cemberut melihat aturan aneh yang dibuat oleh Jojo. Jojo yang melihat ekpresi wajah Sinta hanya tertawa terpingkal-pingkal.
Bulan ini Sinta harus duduk sebangku dengan Jojo. Bulan lalu, ia duduk sebangku dengan Toni dan dua bulan lalu, ia sebangku dengan Fani.
Pak guru menukar tempat duduk para siswa di kelas Sinta untuk menambah keakraban antarsiswa.
Siangnya, ketika hendak makan siang di kantin. Sinta membuka tasnya untuk mengambil uangnya di dalam kelas.
Alangkah histerisnya Sinta melihat ular keluar dari dalam tasnya. Namun, setelah Sinta teliti ternyata itu adalah ular mainan.
Jojo yang melihat dari luar kelas hanya tertawa terbahak-bahak melihat Sinta. Itu adalah ulah Jojo yang mengusili Sinta.