[caption id="attachment_282038" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption] Salam Kompasiana! Berapa banyak di antara Anda yang bekerja dengan duduk di depan komputer? Atau menjalani profesi yang identik dengan duduk lama seperti sekretaris, mahasiswa, atau penulis? Bagi Anda yang dengan rutinitas demikian, pernahkah Anda merasa jenuh karena harus duduk lama menatap komputer atau bahan kerjaan? Atau sampai merasa pegal dan nyeri pada otot leher, bahu, lengan, punggung bawah, hingga sakit kepala? Bisa jadi hal tersebut muncul karena salah posisi duduk atau durasi kerja yang terlalu lama tanpa diselingi istirahat yang cukup. Meski terlihat sederhana, keluhan-keluhan itu tidak boleh dianggap sepele. Posisi duduk yang tidak ergonomis, yakni leher terlalu menunduk, punggung terlalu bungkuk atau terlalu tegak, hingga tinggi bangku yang tidak pas dengan tinggi meja, akan mudah menimbulkan kelelahan otot. Dan bila dipertahankan dalam waktu lama, dapat timbul ketegangan otot (spasme) hingga rasa nyeri yang berlarut-larut. Bahkan, kondisi tersebut dapat berakibat pada penurunan daya dan semangat kerja, serta sulit berkonsentrasi. Sebuah survei di Denmark yang melibatkan 690 pekerja pengguna komputer menunjukkan, sekitar 35% pekerja mengeluh nyeri pada otot leher dan bahu setiap hari dalam 1 tahun terakhir. Sebuah angka yang fantastis! Hasil studi tersebut telah dipublikasikan Agustus 2013 ini di sebuah jurnal internasional. Bahkan, sejumlah 44,6% di antara mereka mengakui adanya penurunan produktivitas mereka karena keluhan ini. Selain pada leher dan bahu, keluhan lain yang digarisbawahi oleh Tim Peneliti adalah nyeri pada punggung bawah (low back pain). Masalah ini memang klasik temukan akibat posisi duduk yang keliru. Kebanyakan orang duduk dengan posisi menyandar yang hanya pada punggung atas, sementara punggung bawah tidak memiliki tumpuan. Dengan posisi tersebut, otot punggung bawah akan berkontraksi (tegang) sebagai upaya kompensasi sehingga lama-kelamaan timbul nyeri. Posisi duduk yang ideal memang mampu meningkatkan durasi kerja di depan komputer. Akan tetapi, otot-otot penopang (dalam hal ini otot leher, bahu, dan punggung) juga memiliki kapasitas dan akan menjadi lelah. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan latihan relaksasi stretching otot di sela pekerjaan. Latihan ini sangat efektif, bila dilakukan secara benar dan runut. Gerakan relaksasi cukup dilakukan selama 5 menit setiap bekerja 1,5-2 jam di depan komputer. Berikut adalah contoh latihan stretching yang sederhana dan mudah diikuti. Anda dapat menempelnya di samping meja kerja guna mengingatkan pentingnya relaksasi di tengah sibuknya pekerjaan. [caption id="attachment_273169" align="aligncenter" width="570" caption=" Stretching @2000 by Bob and Jean Anderson. Shelter Publications, Inc."]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI