Mohon tunggu...
Fransiskus Adryanto Pratama
Fransiskus Adryanto Pratama Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Menulis untuk Keabadian

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tanah Kami Direnggut

28 April 2020   20:57 Diperbarui: 28 April 2020   21:14 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuan kapitalis janganlah coba geruk tanah kami

Dari tanah ini perut kami diisi

Kenapa tegah kau rayu dengan setumpuk uang haram itu

Tak sudih tanah kami kau cumbui, sebab kami siap melawan

Titik darah penghabisan akan kami taruh demi tanah kami

Hasratmu membunuh sukma kami, dengan ribuaan luka mencecer pada tubuh yang lemah ini

Engkau adalah pilihan rakyat, hingga pantatmu duduk di kursi empuk

Sementara kami, bercucur peluh mengais rezeki  dari pagi hingga siang, tetap saja disebut rakyat

Mulutmu menghujam segala persendian, letih membungkam kaki kami berpijak

Sedang engkau terus merayu, bahkan memaksa untuk kepentingan perutmu

Perutmu menggunung uang haram, sedang kami rakyat tetap melarat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun