Mohon tunggu...
Fransiskus Malau
Fransiskus Malau Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kimia Universitas Negeri Medan

Seorang mahasiswa kimia yang memiliki minat dibidang akademik seperti penulisan karya ilmiah dan lainnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menghindari Kesalahan Klasik dalam Analisis Konsentrasi dengan Soektrofotometer UV-Vis

12 September 2024   07:26 Diperbarui: 12 September 2024   07:28 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Spektrofotometer UV-Vis adalah alat yang sering menjadi "pahlawan" di laboratorium. Alat ini sangat berguna untuk menganalisis konsentrasi senyawa di berbagai bidang, mulai dari penelitian kimia hingga industri farmasi. Sayangnya, alat canggih ini juga sering kali diperlakukan dengan sembarangan, yang justru berujung pada kesalahan dalam pengukuran. Yuk, kita bahas apa saja kesalahan umum dalam penggunaan spektrofotometer UV-Vis, dan bagaimana cara menghindarinya!

1. Kalibrasi: Rutinitas Penting yang Sering Dilupakan

Bayangkan jika Anda mengendarai mobil tanpa mengecek kondisi ban atau bahan bakar. Mirip dengan itu, kalibrasi adalah langkah wajib sebelum menggunakan spektrofotometer. Banyak pengguna terburu-buru menggunakannya tanpa kalibrasi, yang bisa menghasilkan data jauh dari kenyataan.

Solusi: Jangan pernah lewati kalibrasi! Jadikan ini langkah pertama setiap kali Anda menggunakan spektrofotometer.

2. Cuvette: Kecil Tapi Berpengaruh Besar

Kesalahan yang sering terjadi adalah penggunaan cuvette yang kotor atau tidak sesuai. Goresan kecil atau sisa-sisa larutan dari pengujian sebelumnya bisa mengacaukan hasil. Ini masalah besar, tapi sering kali diabaikan karena ukurannya yang kecil.

Solusi: Cuvette harus bersih seperti permukaan kaca mobil yang baru dipoles. Gantilah cuvette jika ada goresan yang bisa mengganggu pengukuran.

3. Salah Pilih Panjang Gelombang: Seperti Memilih Pakaian di Musim yang Salah

Tiap senyawa memiliki panjang gelombang tertentu yang menyerap cahaya paling baik. Salah memilih panjang gelombang sama seperti mengenakan jaket tebal di tengah terik matahari -- tidak sesuai dengan kebutuhan.

Solusi: Cek panjang gelombang maksimum (max) senyawa yang dianalisis. Gunakan nilai ini untuk mengukur konsentrasi dengan lebih akurat.

4. Konsentrasi Terlalu Pekat: Melebihi Batas Linearitas Alat

Jika larutan terlalu pekat, spektrofotometer tidak dapat memberikan hasil yang akurat. Ini terjadi karena absorbansi melebihi batas linearitas alat, sehingga hukum Beer-Lambert tidak lagi berlaku.

Solusi: Encerkan larutan! Pastikan konsentrasi larutan berada dalam rentang linear alat, sehingga hasil pengukuran tetap akurat.

5. Data: Jangan Abaikan Pengolahan yang Tepat

Kadang-kadang, masalah bukan pada alat, tetapi pada manusia. Pengolahan data yang salah seperti menggunakan kurva standar yang keliru atau tidak memperhitungkan faktor background dapat menyebabkan hasil yang menyimpang.

Solusi: Gunakan kurva standar yang benar dan lakukan koreksi background. Teliti dalam setiap langkah pengolahan data.

6. Kondisi Lingkungan: Faktor yang Sering Dilupakan

Pengaruh suhu, kelembaban, dan cahaya sekitar sering kali tidak disadari. Padahal, perubahan suhu dapat mempengaruhi hasil absorbansi, terutama jika larutan sensitif terhadap suhu.

Solusi: Lakukan pengujian dalam kondisi yang stabil. Jika memungkinkan, gunakan spektrofotometer di ruangan dengan suhu terkontrol.

Kesimpulan: Teliti, Jaga, dan Periksa

Spektrofotometer UV-Vis memang alat yang hebat, tetapi kesalahan penggunaan bisa membuat hasil analisis menjadi tidak akurat. Mulai dari kalibrasi hingga kondisi lingkungan, setiap langkah penting harus diperhatikan. Jangan terburu-buru, lakukan pengujian dengan teliti, dan pastikan setiap langkah sudah benar. Dengan cara ini, hasil analisis akan lebih akurat dan dapat diandalkan.

Praktikan : Fransiskus Hottua Malau

Asisten Laboratorium : Kahairahma & Dedek Febriani

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun