Seiring mendekatnya tahun 2024, investor kripto di seluruh dunia menantikan momen penting: halving Bitcoin. Fenomena ini, yang terjadi setiap empat tahun sekali, menandai penurunan jumlah Bitcoin yang dihasilkan per blok yang berhasil ditambang menjadi separuhnya. Sejarah telah menunjukkan bahwa halving ini memiliki dampak signifikan pada nilai Bitcoin dan sentimen pasar secara umum.
Contohnya, setelah halving ketiga pada Mei 2020, nilai Bitcoin melonjak lebih dari 300 persen dalam tahun berikutnya. Dengan halving keempat yang dijadwalkan pada tahun 2024, sangat penting bagi para investor untuk merumuskan strategi investasi kripto yang efektif guna memanfaatkan potensi keuntungan yang dapat dihasilkan oleh peristiwa ini dan tren pasar yang dinamis.
Pertama-tama, menetapkan tujuan investasi adalah langkah awal yang esensial. Apakah Anda berfokus pada keuntungan jangka pendek atau jangka panjang? Historis, harga Bitcoin cenderung naik setelah halving, sehingga strategi 'HODL-ing', yaitu memegang Bitcoin jangka panjang, sebelum dan sesudah halving, dapat menjadi pilihan bijak. Namun, diversifikasi portofolio juga tak kalah penting. Dengan menyebarkan investasi ke berbagai aset kripto, Anda tidak hanya mengurangi risiko tetapi juga berpeluang memanfaatkan potensi dari berbagai aset dengan dasar yang kuat.
Di samping itu, analisis yang mendalam, baik dari sisi fundamental maupun teknikal juga diperlukan untuk memaksimalkan keuntungan di tahun 2024. Jangan lupa, pastikan Anda juga tetap up-to-date dengan berita terkini, mengingat pasar kripto sangat responsif terhadap peristiwa global dan perubahan kebijakan. Selain itu, kamu juga dapat mengimplementasikan manajemen risiko yang solid dengan menggunakan strategi stop loss dan take profit. Keduanya dapat dapat membantu membatasi kerugian potensial dan mengamankan keuntungan yang telah dicapai.
Selanjutnya, memilih platform trading yang terpercaya sangat penting. Bittime adalah satu platform trading kripto yang bisa dipilih.Â
*Artikel di atas adalah hasil tulisan ulang. Artikel aslinya dipublikasikan di website Asosiasi Blockchain Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H