Mohon tunggu...
Fransiskus Fernando Tarigan
Fransiskus Fernando Tarigan Mohon Tunggu... Administrasi - Anak ketiga dari tiga bersaudara

Always Enjoy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aku dan Masyarakat Keerom Papua Sebuah Pengalaman Berharga

20 April 2019   01:30 Diperbarui: 20 April 2019   01:49 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak SD Sawita Papua (dokpri)

Ya itu adalah pertanyaan yang timbul dalam kepala saya waktu itu ketika saya mencoba untuk berjalan - jalan sambil mengamati suasana sekitaran wilayah Keerom. 

Karena pada saat itu dalam benak saya daerah ini bukan daerah yang terisolasi boleh dikatakan pada saat itu tahun 2015 kondisi jalan sudah lumayan bagus menuju ke distrik - distrik yang berada di Kabupaten Keerom. Sehingga tidak membutuhkan waktu berhari - hari lagi untuk bisa sampai ketempat tujuan di wilayah Keerom.

Saya juga merasa prihatin bagaimana masyarakat asli sekitar khususnya wilayah Arso Timur masih ada yang tidak bisa membaca dan menulis baik itu orang dewasanya maupun anak - anak remaja yang akan menginjak ke dewasa. 

Saya tidak bermaksud untuk menyalahkan siapa - siapa kok. Saya hanya menuliskan apa yang saya rasakan ketika bekerja disana dan menjalani kehidupan disana sekitar 2 tahun lamanya. 

Sangat miris memang kalau dilihat tapi itu adalah PR semua pihak tidak hanya perusahaan yang beroperasi disana saja yang harus memberikan dampak positif melainkan dari berbagai pihak juga harus ikut membantu untuk pengembangan sumber daya manusia di daerah tersebut.

Anak SD Sawita Papua (dokpri)
Anak SD Sawita Papua (dokpri)

Pada saat itu saya bekerja sebagai Staff CSR di perusahaan itu, nah beruntungnya saya sebagai staff CSR adalah saya bisa mondar - mandir kesana - kemari, berhubungan dengan orang - orang yang penting sampai dengan orang - orang yang tidak penting sehingga saya tidak jenuh dalam bekerja. 

Bekerja sebagai staff CSR mungkin sebagian orang menilai asyik tapi sebenarnya ya memang asyik. Hehehehe...Tapi tidak juga kalau ada masalah sosial kita dituntut juga untuk ikut membantu penyelesaian masalah itu. 

Bagi saya hal yang paling menyenangkan dari sebagai staff CSR kala itu yaitu kita tidak jenuh karena pekerjaannya tidak monoton itu - itu saja melainkan kita bisa menyaksikan bagaimana fenomena - fenomena sosial yang terjadi dimasyarakat yang berada dilingkungan daerah sekitaran operasional perusahaan sampai diluar batas zona operasional perusahaan. Bisa dikatakan bahwa staff CSR perusahaan kelapa sawit itu adalah intelnya perusahaan itu juga sebenarnya.  

Walaupun sebenarnya main goal dari CSR itu bagaimana membuat program yang bermanfaat bagi daerah sekitar dan lingkungan tentunya. Entah itu dari segi Pendidikan, Ekonomi, Adat -- Istiadat dan yang lainnya apapun itu yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar berdasarkan apa yang diajarkan dulu pada saat mengikuti trainning. 

Salah satu kegiatan CSR yang sangat bermanfaat pada saat itu adalah bidang Pendidikan yang dibuat oleh perusahaan salah satunya adalah mendirikan sekolah untuk anak - anak karyawan  dan Beasiswa bagi Putra/i asli daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun