Mohon tunggu...
F. Hardiyomann
F. Hardiyomann Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis adalah bagian dari cara membagikan pengetahuan

Buku adalah Jendela dunia maka perkayalah dirimu dengan membaca, Menulis menjadikan semua orang tahu bahwa berbagi pengetahuan itu indah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Fatamorgana

7 September 2023   21:15 Diperbarui: 7 September 2023   21:25 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hanyalah bayang - bayang dalam ingatan. 

Kala itu, adu rayu menatap mata berceritera tentang kamu.

Kisah kita di alamatkan pada putih dan abunya bangku sekolah.

Menemukan mu adalah pinta dari Sadar ku tuk mengagumi diri mu.

Sulit di pena alamatkan surat mu, sebab kau tetap tersenyum.

Kapan?..., dimana,..?

Jujur ku tak beralasan sebab cinta datang hanya sebait tutur.

Hanya tawa dan Senyum mu adalah  bekas yang pernah singgah namun sesaat tuk di rasa.

jangan pergi tetaplah disini, pinta ku pada waktu yang bergerak mencari detik.

Surat mu telah ku baca, dan pada akhirnya hanyalah ego yang memutuskan kita tuk berpisah.

jika kamu tahu bahwa pulang adalah cara ternyaman mohon tinggalkan jejak.

Sebab takdir hanyalah waktu yang menunggu kepulangan tanpa berucap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun