Mohon tunggu...
FRANSISKUS HERU
FRANSISKUS HERU Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis asal Kec. Sompak, Kab. Landak, Kalimantan Barat.

Membaca dan menulis berlaku seumur hidup. TERUSLAH SEMANGAT BELAJAR ! *Kelahiran Mangaro, 20 Oktober 1997 *Alumnus IKIP Budi Utomo Malang *Guru SDN 09 Galar *Content Writer di www.sdngalar09.sch.id *Blogger di Kompasiana *Artikel ilmiah terpublikasikan ejurnal.budiutomomalang.ac.id *Cerpen pernah diterbitkan Alinea *Email 1: fransiskusherumahatalino17@gmail.com *Email 2: fransiskusheru17.writer@gmail.com *WhatsApp: 082177482203

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Gawat! Ternyata Indonesia Timur Mengalami Kepunahan Bahasa Daerah

19 April 2024   22:53 Diperbarui: 20 April 2024   10:44 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menuturkan bahasa daerah kepada anak-anak dan cucu-cucu kita merupakan bagian dari langkah untuk mewariskan budaya bahasa daerah agar tidak semakin banyak yang mengalami kepunahan.

Problem ini bukan saja tugas pemerintah, problem ini juga tugas kita semua untuk tetap menjaga kelestarian, keabadian dan kearifan budaya bahasa daerah yang ada di daerahnya masing-masing.

Namun, pendidikan adalah sebagai salah satu ujung tombak agar terus dapat mempertahankan, melestarikan dan mengembangkan bahasa daerah.

Seperti halnya yang diucapkan oleh Cece Sobarna seorang Guru Besar dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran.       

"Pendidikan punya peran penting mencegah punahnya bahasa daerah," ucap Cece Sobarna yang dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (6/4/2024).

Keberagaman bahasa daerah akan semakin memperkaya budaya bahasa di Indonesia.

Bahasa daerah menjadi pondasi timbulnya Bahasa Indonesia.

Bahasa daerah menjadi salah satu jati diri, identitas dan menjadi ciri khas dari bangsa Indonesia.       

Semoga dengan adanya bahasa daerah semakin mempererat persatuan dan persaudaraan di dalam kebhinekaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun