Mohon tunggu...
FRANSISKUS HERU
FRANSISKUS HERU Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis asal Kec. Sompak, Kab. Landak, Kalimantan Barat.

Membaca dan menulis berlaku seumur hidup. TERUSLAH SEMANGAT BELAJAR ! *Kelahiran Mangaro, 20 Oktober 1997 *Alumnus IKIP Budi Utomo Malang *Guru SDN 09 Galar *Content Writer di www.sdngalar09.sch.id *Blogger di Kompasiana *Artikel ilmiah terpublikasikan ejurnal.budiutomomalang.ac.id *Cerpen pernah diterbitkan Alinea *Email 1: fransiskusherumahatalino17@gmail.com *Email 2: fransiskusheru17.writer@gmail.com *WhatsApp: 082177482203

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Gawat! Ternyata Indonesia Timur Mengalami Kepunahan Bahasa Daerah

19 April 2024   22:53 Diperbarui: 20 April 2024   10:44 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diketahui, walaupun beraneka ragam bahasa daerah yang terdapat di Indonesia, Bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu bangsa Indonesia.

Seiring berkembangnya teknologi dan perubahan zaman yang perlahan sebagian memengaruhi kebiasaan-kebiasaan populasi warga negara Indonesia, berkembangnya teknologi dan perubahan zaman ternyata tidak berdampak langsung telah mulai memusnahkan budaya bahasa daerah di Indonesia.

Menurut Mukhamad Hamid Samiaji dalam sebuah artikelnya yang dimuat di website Badan Bahasa Kemdikbud pada Jumat (23/2/2024), bahwa salah satu faktor-faktor yang dapat menyebabkan kepunahan bahasa daerah adalah "perkembangan teknologi dan media massa."

Bahasa daerah tidak serta-merta langsung mengalami kepunahan begitu saja. Biasanya bahasa daerah mengalami fase-fase sebelum dinyatakan mulai punah/musnah.

Mengutip Kompas.com pada Sabtu (6/4/2024), fase-fasenya dimulai dari fase berpotensi terancam punah, terancam punah, kemudian fase sangat terancam punah, sekarat, dan akhirnya fase punah.

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia, Hafidz Muksin, mengatakan bahwa bahasa-bahasa daerah yang punah tersebut kebanyakan adalah bahasa-bahasa daerah yang berasal dari Indonesia di bagian timur.

"Rata-rata bahasa daerah yang mengalami kepunahan ini terjadi di wilayah bagian timur Indonesia," kata Hafidz Muksin seperti yang dilansir Antaranews.com pada Kamis (7/3/2024).    

Kemendikbudristek melalui Hafidz Muksin (sumber: Antaranews.com) tersebut membeberkan sedikitnya ada 11 bahasa daerah yang terdapat di Indonesia bagian timur telah punah. Bahasa-bahasa daerah tersebut di antaranya adalah:

1. Bahasa Tandia di daerah Papua Barat.

2. Bahasa Mawes di daerah Papua.

3. Bahasa Kajeli di daerah Maluku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun