Mohon tunggu...
FRANSISKUS HERU
FRANSISKUS HERU Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis asal Kec. Sompak, Kab. Landak, Kalimantan Barat.

Membaca dan menulis berlaku seumur hidup. TERUSLAH SEMANGAT BELAJAR ! *Kelahiran Mangaro, 20 Oktober 1997 *Alumnus IKIP Budi Utomo Malang *Guru SDN 09 Galar *Content Writer di www.sdngalar09.sch.id *Blogger di Kompasiana *Artikel ilmiah terpublikasikan ejurnal.budiutomomalang.ac.id *Cerpen pernah diterbitkan Alinea *Email 1: fransiskusherumahatalino17@gmail.com *Email 2: fransiskusheru17.writer@gmail.com *WhatsApp: 082177482203

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Definisi Merantau Chapter 6: Sering Mengadakan Perkumpulan

11 April 2024   09:15 Diperbarui: 11 April 2024   09:26 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover depan Definisi Merantau/dokumen pribadi.     

AYOKK kita ke sini, yokk asiap go. Itulah keputusan yang disepakati bersama di Dream Team.

Pengalaman saya yang melihat di hp Iko secara tidak sengaja, ditengok-tengok ada tulisan dengan kalimat 'DREAM TEAM' di beranda Whatsapp anak itu, ehh ternyata di situlah wadah untuk berwacana.

Selain sebagai wadah dalam bergurau-gurai antar sesama kelompok kecil mereka. Selain sebagai penyalur dan penerima informasi internal kelompok, tetapi juga sebagai wadah untuk sering mengadakan perkumpulan.

Penegasan Singkat; DREAM TEAM itu sekumpal identitas (grup) di WA atau wujud antu, maksud saya aplikasi Whatsapp dengan kata kependekan WA.

Dream Team dulunya bernama Brother Hood Kara + dengan gambar monyetnya. Dream Team dibentuk pada tanggal 29 Agustus 2021 oleh si kampret Natan. Grup WA ini berpondasi dengan deskripsinya "All in The Family."

Ternyata di beranda Whatsapp-nya Iko itu adalah sebuah wadah berkategori grup. Ajakan-ajakan itu sering muncul di grup WA kelompok mereka, tapi kurang tepat suatu ajakan tanpa adanya seseorang yang memulai mengajak dulu. Ima ya namanya Ima, Ima lah orang yang menjadi otak perencana sekaligus juga sebagai provokator di dalam ajakan itu. Saya memandang si Ima sebagai pemimpin pada kelompok kecil Iko dkk.      

Pesan Ima: "P"

Dibalas Iko: "Ima gabut"

Dibalas Kriss: "Z"

Dibalas Notian: "Sehat kah Ma??"

Dibalas Natan: "Kirim stiker"

Dibalas Kriss: "Kirim stiker"

Dibalas Iko: "Kirim video lawakan", tapi sungguh garing, hahaha. Iko memang gabut.

Ima: "Lanjut kemana kita malam ini guys"

Pesan tambahan dari Ima: "Yuk ke MOG, malam ini kan malam minggu, hehe"

Pesan Iko: "Malam minggu taa malam ini?" Iko pun sok lupa...ahh sudahlah.

Tambah kriss: "Yokk gas, yokk"

Si Iko pun membalas: "Yoklah, aku dah di Jalan Arjuno ini"

Kriss: "Baak"

Di balas Ima: "Semua bohong"

Lanjut Notian: "Kami jadi ke situ, aku sama Natan Goo"

Lanjut Ima: "Oke, aku dengan Tuhe'k siap-siap dandan dulu, hihihihi"

Iko membalas: "Koa butuhnyu"

Ima mengetik: "Butuhnyu ikoy jelly drink," sambil menambahkan emotikon ketawa terbahak-terbahak.

Isi pesan Notian: "Kami otw"

Natan: "Kami berangkat menuju ke sana" dengan pesan suara yang dinyanyikan menyerupai alunan lagu dengan judul Bis Kota. Ada-ada saja si Natan si tukang ketawa keras. Sulit-sulit,,,............

Dari Iko: "Bawa kartulah Ma"

Hasil ketikan Ima: "Baak"

Perkumpulan, hmm. Perkumpulan adalah bertemunya dari satu-satu menjadi beberapa, perkumpulan merupakan pengadaan dari sedikit menjadi lebih dari sedikit-sedikit, perkumpulan juga tempat bersatunya/terkumpul subjek atau juga objek, perkumpulan biasanya diadakan di suatu tempat yang telah disepakati, perkumpulan adalah cara menyatukan orang agar menjadi orang-orang, perkumpulan itu adalah terangkulnya manusia kemudian diikatkan menjadi satu ikatan. Iya, kan di sini bahasan tentang Orang-orang (Manusia), bukan bahasan tentang hewan, apalagi membahas yang berbau si Mbekkkkkkkkk.

Sudah lama tak bersua. Sering-seringlah untuk tidak berkumpul dengan sesama makhluk manusia, sebab dirimu akan merasakan betapa 'Bukannya Anda Manusia.' Upsss, maaf deh terlalu kasar.

Mana ada manusia di bulatan Bumi ini yang sanggup untuk bernapas sendiri tanpa adanya manusia yang lainnya lagi. Semakin lama tak bersua, maka semakin jadi pulak Suntuk Aku. Bersua itu apa sih?, bersua atau bersuap sihh, upss salah berkata. Bersua itu artinya bertemu atau berkumpul.

Setelah di bongkar-bongkar memori otak saya, saya masih menyimpan ingatan pada saat itu Ima menyampaikan kepada saya melalui pesan di WA untuk nongkrong di tempatnya Mbak Nia bersama si Tuhe'k atau Kriss, Iko dan Loren.

Namun, setelah sampai di lokasi, ternyata Lapak Mbak Nia tutup. Kami ber-Lima dengan tegas melabelkan bahwa lapak Mbak Nia tidak akan buka pada malam itu juga, sebab jam segini yang di mana pada saat itu jam sepuluh kurang (waktu malam di Malang) belum dibuka juga.

Semua itu hampir tak jadi untuk mengopi di malam minggu dengan tanah yang basah akibat rerintikan tangisan dari langit.

Lapak Mbak Nia enggak buka, dan seperti biasanya runding pun dimulai. Runding demi runding dengan durasi yang hampir lima menit begituan (seingat saya), tengggg dan keputusan pun difinalkan. Fiks dengan bunyi keputusan itu "Kita ngopi di kampus A saja",, oke, ia oke. Oke, itu lah kata yang disampaikan dari lidah-lidah yang sehati.

Hingga akhirnya, kami pun malam mingguan di salah satu warung kopi yang ada di lingkungan kampus kita, yakni Kampus A. Bukan warkop DKI ya, hehe. Namanya adalah Warkop Bunglon.

Detik berganti detik dengan hembusan angin dan bocornya gelas minuman kami yang diakibatkan oleh seduhan manis dari bibir-bibir kami. Cacing-cacing yang tanpa cahaya di lambung Tuhe'k (Kriss) mulai berteriak, tolongggggg kami lapar haa, terencana untuk pergi ke Kos Tumpai dkk dengan dalih agar bisa makan malam.

Awalnya si Kriss dan Ima ingin bergegas pulang ke kontrakan mereka, saya dengan keputusan final untuk memutuskan "Mending kita makan di kos mereka Bang Tumpai aja."

Langkah kaki demi langkah kaki, kami pun sampai di kos mereka, kami melihat mereka sudah berkumpul di RT. Lohh kok kumpul di RT? Sembari tercengang serta kebingungan, memang ada apa kumpul di RT? Iya itu emang suatu penamaan dari saya untuk ruang tamu, saya menyingkat ruang tamu menjadi RT.

Kumpulan kebo itu: Tumpai, Uyet, Rian, Kak Jeje, Memo dan beserta dengan Bang Dilot. Duduk sebentar, saya langsung mengambilkan piring dengan sendok untuk mereka ber-Tiga (Iko, Kriss dan Ima).

Mereka pun berkumpul dan mereka makan malam dengan satu kumpulan sahabat di dalam area kamar kos namun dengan pintu terbuka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun