Mohon tunggu...
Randuz Lasar
Randuz Lasar Mohon Tunggu... Guru - Randuz Lasar

Bagai Cahaya, Menembus Tak Harus Merusak

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Teror Bom Bunuh Diri di Makassar, Begini Pernyataan Ketua IKASMI Lembata

28 Maret 2021   19:54 Diperbarui: 28 Maret 2021   20:01 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Muhammad Rifai,S.Sos Ketua Ikatan Sarjana Muda Islam (IKASMI) Lembata. Foto Ridho Mayeli


LEMBATA- || Ketua Ikatan Sarjana Muda Islam (IKASMI) Lembata Propinsi Nusa Tenggara Timur, Muhammad Rifai, S. Sos, mengutuk keras tindakan teror yang diduga dengan melakukan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, minggu (28/3/2021) siang tadi.

Tindakan teror ini dilakukan ketika umat kristiani sedang melakukan ibadat di dalam Gereja. Dalam keterangannya, Muhammad Rifai, S.Sos mengatakan ini adalah tindakan yang tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab apalagi sesama umat manusia yang tengah menjalankan ibadahnya.

"Kami mengutus keras pemboman di Gereja Katerdal Makassar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, ini jelas-jelas merupakan tindakan yang tidak manusiawi dan teror kemanusiaan yang nyata, sangat disayangkan, teror bom ini justru dilakukan ketika saudara-saudara kita umat kristiani sedang beribadah minggu palma dan sedang menyiapkan diri menghadapi hari raya Paskah, "terang Rifai.

Muhammad Rifai yang adalah Ketua Ikatan Sarjana Muda Islam (IKASMI) Lembata dalam pernyataan juga memberikan dukungan dan meminta kepada Polri untuk segera mengusut tuntas otak dan aktor dibalik tindakan teror ini.

"Kita meminta kepada aparat kepolisian untuk segera mengusut tuntas dan menangkap aktor dibalik aksi teror ini".

Ketika dihubungi Ketua IKASMI menambahkan bahwa, Semua agama yang ada di muka bumi ini pada dasarnya memiliki misi kemanusiaan dan mengajarkan tentang toleransi. Sehingga tindakan menghilangkan nyawa orang lain adalah tindakan yang bertentangan dengan acara agama.

Sebelumnya diberitakan bahwa, Bom meledak ketika umat kristiani sedang melakukan ibadah minggu palma (28/3/2021) di Gereja Katedral Makassar, Minggu Palma merupakan hari peringatan dalam liturgi gereja menjelang hari raya Paskah. *(RL)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun