Mohon tunggu...
Fransiska Prastiwi
Fransiska Prastiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kajian Kultural, Apakah Kita Membutuhkannya?

23 Februari 2021   15:11 Diperbarui: 23 Februari 2021   15:32 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, Indonesia memiliki 1.128 suku yang tersebar pada 17 ribu pulau. Hal inilah yang membuat Indonesia sebagai bangsa yang memiliki banyak keberagaman budaya, tetapi kadang kebaragaman ini dapat membuat konflik yang bahkan sapai merenggut nyawa. 

Banyak sekali permasalahan yang disebabkan oleh perbedaan budaya. Hal itu disebabkan dimana adanya ambisi untuk menghapus perbedaan budaya atau menyamakan budaya yang ada. Apalagi ambisi ini di dorong rasa kepercayaan tinggi bahwa budaya yang banyak dianut oleh orang banyak itu adalah budaya yang baik daripada budaya yang lainnya. Dapat dikatakan seperti ini, budaya sendiri dikatakan sebagai budaya yang paling benar dan baik, sedangkan budaya yang lain merupakan budaya jelata atau tidak dapat dikatakan sebagai budaya. Contohnya seperti yang dikatakan oleh Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah (Jateng) Abu Hapsin Ph.D, di Jawa Tengah dia mengatakan ”Karena beda pendapat soal tahlil, suatu kelompok mengharamkan kelompok lain. Terjadilah saling menyalahkan hingga terjadi adu fisik,” dari hal itu terjadilah konflik yang terjadi karena mereka yang budayanya direndahkan pasti akan marah dan memiliki dendam.

Pada titik inilah mengapa kajian kultural itu penting. Kajian Kultural disini tidak akan menjadi alat untuk menyeragamkan budaya atau menyamakan budaya, tetapi kajian kultural disini menjadikan budaya lain sebagai hal yang patut untuk dihormati dari segala keunikannya. Kita akan diajarkan bahwa semua memiliki kesempatan untuk ada di dunia dengan segala keunikannya. Seluruh budaya yang ada mau bagaimanapun itu mereka tetaplah sumber keanekaragaman bangsa, aset bangsa bahkan dunia yang sangat berharga sehingga patut untuk dihormati. Jika dilakukan kebergaman yang ada akan menjadi tidak bermakna. 

Daftar Pustaka

Astuti, S I. (2003). "Culture Studies" dalam Studi Komunikasi : Suatu Pengantar. Mediator, vol. 4(1), hlm. 55-68. 

Anonim. 2014. Perbedaan Budaya Picu Konflik. https://elsaonline.com/perbedaan-budaya-picu-konflik/ diakses pada 23 Februari 2021 pukul 15:08 WIB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun