Di era perkembangan teknologi saat ini, tidak hanya orang dewasa yang dapat menggunakan, tetapi teknologi juga dimanfaatkan oleh anak -- anak salah satunya perkembangan teknologi smartphone.
Smartphone adalah benda elektronik yang mempunyai banyak kegunaan, seperti mengirim pesan, panggilan telpon dan juga menyajikan aplikasi game online, dengan seiring perkembangan teknologi game online yang ada di smartphone mampu membuat masyarakat bahkan anak -- anak dapat menghabiskan waktunya untuk bermain game online dengan waktu yang tidak terbatas(Sidabutar et al., 2019).Â
Jumlah pengguna jaringan internet di Indonesia pada tahun 2019 sebanyak 150 juta jiwa atau sekitar 56% dari total jumlah penduduk Indonesia (Marlinda et al., 2020) Pada tahun 2018 sebesar 143,26 juta jiwa, yang dimana pengguna internet mengakses salah satunya game online (Saputra & Majid, 2020).
Bermain game mempunyai sisi positif dan sisi negatif untuk anak -- anak sekolah, dimana sisi positif game digunakan sebagai salah satu cara menghilangkan rasa jenuh atau bosan dalam belajar, sedangkan sisi negatif game dapat menyebabkan lupa waktu yang menghabiskan waktu bermain dalam kurun 2 jam lebih perharinya, tidur tidak teratur, kecanduan dan tajam penglihatan menurun.Â
Ketika bermain game online dengan waktu yang tidak terbatas menyebabkan mata akan terus menerus di paksa untuk menatap layar monitor sehingga ini membuat mata lelah(Witjaksono et al., 2021).
Kita tahu bahwa mata merupakan bagian dari beberapa organ tubuh, tugas mata ialah sebagai indera penglihatan yang sangat penting dalam seluruh aspek kehidupan, dengan mata manusia dapat menyerap infomasi visual yang bertujuan untuk digunakan dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan salah satunya proses pendidikan.Â
Namun sebagian orang sering kali masih mengabaikan akan pentingnya menjaga kesehatan mata sehingga seseorang dapat mengalami gangguan penglihatan atau kelainan refraksi terjadi dimulai dari gangguan ringan hingga gangguan berat (Anggraini et al., 2022).
Gangguan penglihatan adalah suatu masalah kesehatan yang sangat penting, terutama pada anak mengingat informasi selama 12 tahun pertama kehidupan seorang anak didapatkan melalui penglihatan.Â
Gangguan penglihatan disebabkan oleh gelombang pada layar monitor yang telalu lama dilihat sehingga Sinar -- X, Sinar Ultraviolet, gelombang mikro, radiasi elektromagnetik frekuensi yang sangat rendah dan radiasi elektromagnetik frekuensi yang amat sangat rendah akan di tangkap oleh kornea mata, lalu cahaya tersebut diteruskan ke lensa yang menyebabkan lensa tersebut rusak sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan.
Jika terjadi penurunan ketajaman pada anak bertambah, maka semakin beresiko terjadinya ablasi pada retina, glaucoma, bahkan sampai beresiko kebutaan(Marlinda et al., 2020).
Gangguan penglihatan dapat menimbulkan gejala seperti mata merah, berair, perih, gatal / kering, mengantuk, tegang, pandangan kabur, penglihatan rangkap, sakit kepala serta sulit fokus (Rinda, 2019). Apabila tidak di tangani dengan baik, gangguan penglihatan yang terjadi pada anak akan berakibat buruk pada perkembangan anak.