Mohon tunggu...
Fransiska Oktaviani
Fransiska Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - STIKes Mitra Keluarga

Hallo

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Efek dari Game Online terhadap Kesehatan Mata pada Anak Sekolah

22 Oktober 2022   19:34 Diperbarui: 16 November 2022   11:21 2247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era perkembangan teknologi saat ini, tidak hanya orang dewasa yang dapat menggunakan, tetapi teknologi juga dimanfaatkan oleh anak -- anak salah satunya perkembangan teknologi smartphone.

Smartphone adalah benda elektronik yang mempunyai banyak kegunaan, seperti mengirim pesan, panggilan telpon dan juga menyajikan aplikasi game online, dengan seiring perkembangan teknologi game online yang ada di smartphone mampu membuat masyarakat bahkan anak -- anak dapat menghabiskan waktunya untuk bermain game online dengan waktu yang tidak terbatas(Sidabutar et al., 2019). 

Jumlah pengguna jaringan internet di Indonesia pada tahun 2019 sebanyak 150 juta jiwa atau sekitar 56% dari total jumlah penduduk Indonesia (Marlinda et al., 2020) Pada tahun 2018 sebesar 143,26 juta jiwa, yang dimana pengguna internet mengakses salah satunya game online (Saputra & Majid, 2020).

Bermain game mempunyai sisi positif dan sisi negatif untuk anak -- anak sekolah, dimana sisi positif game digunakan sebagai salah satu cara menghilangkan rasa jenuh atau bosan dalam belajar, sedangkan sisi negatif game dapat menyebabkan lupa waktu yang menghabiskan waktu bermain dalam kurun 2 jam lebih perharinya, tidur tidak teratur, kecanduan dan tajam penglihatan menurun. 

Ketika bermain game online dengan waktu yang tidak terbatas menyebabkan mata akan terus menerus di paksa untuk menatap layar monitor sehingga ini membuat mata lelah(Witjaksono et al., 2021).

Kita tahu bahwa mata merupakan bagian dari beberapa organ tubuh, tugas mata ialah sebagai indera penglihatan yang sangat penting dalam seluruh aspek kehidupan, dengan mata manusia dapat menyerap infomasi visual yang bertujuan untuk digunakan dalam melaksanakan berbagai macam kegiatan salah satunya proses pendidikan. 

Namun sebagian orang sering kali masih mengabaikan akan pentingnya menjaga kesehatan mata sehingga seseorang dapat mengalami gangguan penglihatan atau kelainan refraksi terjadi dimulai dari gangguan ringan hingga gangguan berat (Anggraini et al., 2022).

Gangguan penglihatan adalah suatu masalah kesehatan yang sangat penting, terutama pada anak mengingat informasi selama 12 tahun pertama kehidupan seorang anak didapatkan melalui penglihatan. 

Gangguan penglihatan disebabkan oleh gelombang pada layar monitor yang telalu lama dilihat sehingga Sinar -- X, Sinar Ultraviolet, gelombang mikro, radiasi elektromagnetik frekuensi yang sangat rendah dan radiasi elektromagnetik frekuensi yang amat sangat rendah akan di tangkap oleh kornea mata, lalu cahaya tersebut diteruskan ke lensa yang menyebabkan lensa tersebut rusak sehingga terjadi penurunan ketajaman penglihatan.

Jika terjadi penurunan ketajaman pada anak bertambah, maka semakin beresiko terjadinya ablasi pada retina, glaucoma, bahkan sampai beresiko kebutaan(Marlinda et al., 2020).

Gangguan penglihatan dapat menimbulkan gejala seperti mata merah, berair, perih, gatal / kering, mengantuk, tegang, pandangan kabur, penglihatan rangkap, sakit kepala serta sulit fokus (Rinda, 2019). Apabila tidak di tangani dengan baik, gangguan penglihatan yang terjadi pada anak akan berakibat buruk pada perkembangan anak.

Baik partisipasi dalam bekerjasama, kegiatan produktivias dan pencapaian prestasi akademik. Selain itu gangguan penglihatan juga dapat menyebabkan seorang anak menjadi malu atau minder terhadap lingkungan pertemanannya karena pandangan mereka berbeda dengan anak yang memiliki pandangan normal (Marlinda et al., 2020).

Adapun gerakan pemerintah bekerja sama dengan Kementrian Kesehatan RI, dalam program P2PTM yaitu penggunaan laptop yang berjarak minimum 40 cm, maksimal penggunaan selama 2 jam, kurangi pencerahan layar dan konsumsi sayur dan buah yang banyak mengandung vitamin A agar kondisi mata tetap terjaga.

Selain program pemerintah tersebut ada juga tips dari penggunaan smartphone yang lebih dari 2 jam yaitu, lakukan pandangan kearah lain selama 20 detik, tidak dalam kondisi tiduran dan rilekskan mata dengan cara memijat secara perlahan mata menggunakan jari-jari tangan.

Maka dari itu pemerintah pusat dan daerah bersama masyarakat dalam mewujudkan vision 2020 : the right to sight dan memperhatikan survey RAAB, kemenkes telah merumuskan peta jalan penanggulangan gangguan penglihatan 2018 -- 2030 dalam mencapai target pada tahun 2030 setiap orang di Indonesia mempunyai penglihatan optimal dan dapat sepenuhnya mengembangkan potensi dirinya (Witjaksono et al., 2021).

Berdasarkan uraian diatas tentang efek bermain game online terhadap kesehatan mata, benar adanya bahwa bermain game online yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada kondisi mata. Dapat dilihat tahun 2018 sebesar 143,26 juta jiwa, yang dimana pengguna internet mengakses salah satunya game online, angka tersebut terbilang memiliki jumlah yang tinggi. 

Efek dari kegiatan bermain game Online tersebut yang paling nyata dirasakan ialah pada para anak sekolah yang mengalami penurunan prestasi yang disebabkan oleh terganggunya pandangan mereka dalam melihat penjelasan materi yang dipaparkan oleh para guru. 

Sehingga dengan menurunnya prestasi anak sekolah para orang tua mulai khawatir dengan adanya game online yang dinilai mengganggu kegiatan belajar disekolah dan dapat merusak gangguan penglihatan, maka dari tidak sedikit dari orang tua yang mulai memperingati anaknya untuk tidak lagi bermain game online secara berlebihan, hal tersebut dilakukan untuk menjaga prestasi anak disekolah dan juga untuk menjaga kesehatan mata pada anak.

Referensi 

Anggraini, W. A., Triyoolanda, A., Fadhillah, E. R., & Amri, S. (2022). Edukasi Tentang Pengaruh Bermain Game Online Terhadap Kesehatan Mata Pada Siswa/i SMP Muhammadiyah 61 Tanjung Selamat. PubHealth Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1(1), 47--51. https://doi.org/10.56211/pubhealth.v1i1.41

Marlinda, E., Ina, A. A., & Wahyuningrum, E. (2020). Relationship Between Duration of Playing Online Games With Eye Vision in School Age Children. Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Science), 8(2), 74--79. https://doi.org/10.21776/ub.jik.2020.008.02.2

Putri, A. K., syifa aulia, R., & Raisa,  readen roro. (2021). Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Kesehatan Mata Di Masa Pandemi. Jurnal Komunikasi Kesehatan Masyarakat, 3(desember), 26--38.

Rinda, F. (2019). Hubungan Durasi Bermain Vidio Game Dengan Ketajaman Penglihatan Pada Anak Sekolah Di Sdn 007 Pulau Birandang. Jurnal Ners, 3(2), 12.

Saputra, S., & Majid, M. (2020). HUBUNGAN PENGAWASAN ORANG TUA TERHADAP DAMPAK KESEHATAN MATA REMAJA BERMAIN GAME ONLINEDIWILAYAH KERJAPUSKESMAS CEMPAE KOTA PAREPARE. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 1(1), 79.

Sidabutar, L., Adhitya, T., Wong, F., Rici, M., & Wibisono, Y. P. (2019). Analisis Pengaruh Game Online Mobile Terhadap Kesehatan Mata Pada Mahasiswa FTI UAJY. Sintak 2019, 3, 402--410.

Witjaksono, A., Abdussalam, I., Sofiannita, M., Muhsin, M. S., Djatnika, A., Barus, S. K. B., Yuliana, R., & Apriyani, D. (2021). Skrining Deteksi Dini Penglihatan Serta Edukasi Pendidikan Kesehatan Dampak Durasi Bermain Game Terhadap Kesehatan Mata Di Pesantren Al-Falah Dago. Jurnal ABDI MASADA, 2(1), 27--34.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun