Selain memberikan contoh dalam perilaku sehari-hari, guru juga harus menjadi teladan dalam sikap mental dan etika. Keteladanan ini mencakup cara guru menghadapi tantangan, mengelola emosi, serta berinteraksi dengan orang lain, yang akan sangat mempengaruhi perkembangan karakter siswa.
3. Membacakan cerita-cerita teladan yang berkarakter pada siswa
Cerita-cerita yang mengandung nilai-nilai moral dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam membangun karakter siswa. Guru dapat memilih cerita teladan yang tidak hanya menarik, tetapi juga memberikan pelajaran tentang keberanian, kejujuran, kerja keras, dan sikap positif lainnya.
4. Pembiasaan yang baik pada siswa
Pembiasaan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk membentuk karakter. Guru dapat membantu siswa membiasakan diri untuk berperilaku baik melalui rutinitas yang positif, seperti mengerjakan tugas dengan disiplin, menjaga kebersihan, atau saling menghargai teman, sehingga karakter tersebut menjadi bagian dari kepribadian mereka.
5. Bekerja sama dengan orang tua dalam membangun karakter siswa
Kolaborasi antara guru dan orang tua sangat penting dalam proses pembentukan karakter siswa. Melalui komunikasi yang baik antara sekolah dan rumah, guru dapat saling bertukar informasi dengan orang tua untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang diajarkan di sekolah juga diterapkan di rumah, menciptakan konsistensi dalam pengasuhan dan pembentukan karakter siswa.
Dengan menjalankan peran-peran tersebut secara konsisten, guru dapat membantu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam karakter dan moral.
Tetapi dalam membentuk karakter siswa di sekolah tidaklah mudah, seorang guru pasti menghadapi berbagai macam tantangan dan hambatan, tidak selalu berjalan dengan baik. Berikut merupakan berbagai tantangan dan hambatan, beberapa di antaranya yaitu:
1. Pengaruh teknologi dan media sosial
Siswa, terutama yang lebih muda, banyak terpapar oleh pengaruh teknologi dan media sosial yang sering kali tidak mendukung nilai-nilai positif. Konten yang tidak mendidik atau perilaku negatif di dunia maya dapat memengaruhi karakter siswa.