Sekolah Minggu merupakan kegiatan ibadah anak-anak khususnya Indonesia yang diadakan pada hari Minggu Sekolah minggu merupakan kegiatan gereja untuk menjangkau dan membawa setiap orang kepada Tuhan Yesus serta mengajarkan Alkitab untuk mengubah kehidupan mereka ke arah yang benar.
 Â
Sejarah terbentuknya Gereja HKBP Narumonda Hasundutan
Dulu jemaat yg ada disekitar ini beribadah ke HKBP NARUMONDA GODUNG, tetapi karena masalah jarak tempuh dari sini ke godung, sekolah minggu, dan para lansia atau yg suda tua, merasa jauh kesana dan lelah. Jd jemaat yg dari sini mengusulkan untuk pindah dan mencari lahan utk tempat ibadah mereka. Jemaat godung menyetujuinya, dan diberikanlah tanah yaitu podium yg di gereja sekarang tempat inang membaca ,warta jemaat selain itu diberikan jg alat musik tiup.Â
Sebelum gereja kita ini berdiri sempurna atau ketika tahap pembangunan, jemaat beribadah sementara di sekolah SD yg ada di desa siompuompu. Mereka berjibaku membangunnya dengan cara gotong royong. Gereja ini berdiri kurang lebih tahun 1987. Nama gereja nya Narumonda Hasundutan krn arah gereja kita sebelah Hasundutan atau Barat, menurut arah mata angin.
Seiring dengan berjalannya waktu,pelayanan sekolah minggu di HKBP Narumonda Hasundutan semakin berkembang.Ruang gereja yang dulunya sangat sederhana sekarang semakin luas sehingga anak anak semakin leluasa dan bergembira untuk belajar sambir bermain dan menambah semangat mereka untuk mengikuti kegiatan sekolah minggu. dan semakin bertambah jemat jemat di HKBP Narumonda Hasundutan. Perkembangan teknologi yang semakin canggih juga menunjang perkembangan pelayanan sekolah minggu.Dengan kemudahan mengakses internet,guru guru dapat lebih mudah mengakses  pembelajaran misalnya lagu rohani, video, cerita alkitab , menghapal ayat Alkitab, serta tarian tarian sekolah minggu sehingga anak anak semakin semangat dan termotivasi untuk mengikuti kegiatan sekolah minggu.Implementasi Teori Belajar Behavioristik dalam Pendidikan Sekolah Minggu di HKBP Narumonda Hasundutan
      Teori behavioristik adalah teori belajar yang mengutamakan stimulus dan respon sehingga pembelajaran behavioristik sering juga disebut pembelajaran stimulus dan respon.
Teori behaviorstik mengakui pentingnya masukan, kritikan atau respon
Teori  belajar behavioristik telah diterapkan dalam pendidikan sekolah minggu di gereja HKBP Narumonda Hasundutan sejak terbentuknya gereja tersebut.
Dalam proses pengajaran,para guru sekolah minggu di gereja HKBP Narumonda Hasundutan selalu memberikan stimulus berupa materi pembelajaran misalnya cerita Alkitab, lomba puisi, bercerita tentang tokoh tokoh Alkitab
 untuk memperoleh respon dari stimulus yang telah diberikan tersebut, guru memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang telah di jelaskan. Sehingga pertanyaan tersebut berguna untuk melihat bagaimana atau Perkembangan hasil dari stimulus yang telah diberikan. Dididik sampai respon dari anak anak benar benar baik dan tujuan pengajaran tercapai dan hasil memuaskan
Bentuk penerapan teori behavioristik dalam sekolah minggu di Gereja HKBP Narumonda Hasundutan ini juga dapat kita lihat dari metode mengajarnya yaitu metode bercerita, metode bermain, metode berlomba, metode bernyanyi dan belajar. Sekian dari sejarah terbentuknya Gereja HKBP Narumonda Hasundutan Semoga dapat bermanfaat dan mengaplikasikan nya di dalam kehidupan sehari hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H