Mohon tunggu...
Fransiscus
Fransiscus Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Tol Laut Bukanlah Solusi Disparitas Harga

6 April 2016   01:43 Diperbarui: 6 April 2016   02:25 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Disparitas harga"][/caption]

Dunia logistik untuk komoditi barang sekunder itu sudah dari dulunya mengatasi disparitas harga dari Sabang sampai Merauke menggunakan metode Agregasi Manufacture Network & Distribution Channel seperti pada gambar di bawah ini:

[caption caption="Manufacture & Distribution Channel"]

[/caption]

Sejak dari dulu, Garuda Food, Indofood, Mayora dan lain-lainnya mereka bersaing secara sehat mencapai omzet trilyunan rupiah tanpa menggunakan konsep tol yang dicanangkan pemerintah saat ini.

Konektivitas Tol Laut di titik terluar maupun di titik terdalam tidak mempengaruhi mereka bersaing sehat. Pemerintah harus dapat memahami hal ini bahwasannya disparitas harga itu bukanlah diselesaikan dengan konsep tol laut.

ESENSI PENURUNAN BIAYA LOGISTIK
Tidak henti-hentinya dikumandangkan bahwa terjadinya disparitas harga disebabkan oleh adanya Biaya Logistik yang tinggi dan digembar-gemborkan bahwa tol laut adalah solusinya. Sementara di sisi lain kita telah melihat solusi disparitas harga bagi Pelaku Usaha komoditi barang sekunder itu tidak menggunakan konsep tol laut.

Biaya logistik yang sesungguhnya sehingga terjadi disparitas harga adalah karena mereka tidak menganut asas sebagaimana telah dijelaskan di atas.

Contoh: Harga Aqua Gallon di Batam itu adalah 6 kali lipat dari harga yang ada di Jawa. Demikian pula halnya komoditi seperti: Semen dan lain-lain sebagainya.

TRILYUNAN RUPIAH DANA PSO
Di sisi lain, dana PSO pada konsep tol laut sesungguhnya TIDAK MENURUNKAN Biaya Logistik secara mandiri. Jika suatu saat Presiden diganti dan tidak menjalankan konsep tol laut dan dana PSO dicabut maka disparitas harga akan kembali seperti semula.

Jadi mohonlah masyarakat boleh mengerti dan selanjutnya bertanya kembali apa sebetulnya esensi tol laut yang menggunakan dana PSO trilyunan rupiah tersebut. Kasian, anak cucu kita butuh pemutakhiran pelabuhan yang nantinya ke depan mereka bisa menikmati kemakmuran sesuai dengan janji-janji pemimpin Indonesia ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun