Berkembangnya Jurnalisme Online Kompas.com  di Indonesia
Berkat adanya globalisasi dan kemajuan teknologi, membuat Indonesia dapat merasakan perkembangan jurnalisme multimedia atau jurnalisme multimedia yang semakin baik dan banyak.
Internet di Indonesia berawal pada tahun 1990-an. Â Berawal dari adanya hobi sejumlah orang yang ingin membentuk jaringan komputer. Â Pada tahun tersebut internet masih hal yang baru di Indonesia (Widodo, 2020)
Internet mulai menyebar ke publik pada saat jasa layanan internet komersil pertama yaitu Indonet yang ada pada tahun 1994.Â
Perkembangan Jurnalisme di Indonesia
Rahajasa Media Internet merupakan layanan jasa internet yang dikatakan sebagai pionir, yang membuka jalan bagi jasa internet lain di Indonesia. Â Berawal dari membantu desain dan web dan berita nya disajikan melalui surat kabar Republika (Widodo, 2020).
Internet sebagai perkembangan teknologi komunikasi, di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1990-an. Â Satu tahun setelahnya masyarakat di Indonesia bisa mengakses internet dari rumah yang terhubung dengan internet services providers (Adzkia, 2015).
Perkembangan jurnalisme online di indonesia juga ditandai dengan adanya bisnis online, yang dimulai sejak tahun 1996. Seperti detik.com dan tempointeraktif.com yang muncul pada tahun 1966, lalu tempo pada 6 maret 1996 (Adzkia, 2015).
Kompas.com Sebagai Bentuk Jurnalisme Online Indonesia
Berawal pada tahun 1965, Menteri atau Panglima Angkatan Darat Letjen Achmad Yani yang menyarankan kepada ketua partai katolik Drs Frans Seda, agar partai nya mempunyai media (Bramasta, 2020).
Frans Seda menyetujui saran tersebut, kemudian meminta bantuan kepada kedua rekannya yang sebelumnya pernah menangani soal media massa dan yang mendirikan majalah "Intisari" (Bramasta, 2020).
Dengan telah disetujui dan dibantu oleh kedua rekannya, maka terbentuklah sebuah yayasan untuk menerbitkan koran, yayasan tersebut bernama Bentara Rakyat. Bantara dipilih karena sesuai dengan selera orang Flores (Bramasta, 2020).
Dilansir dari laman resmi kompas, yang pada awalnya nama yang diberikan adalah Bentara Rakyat yang kemudian berganti nama hingga saat ini menjadi Kompas rupanya merupakan nama yang diberikan oleh Bung Karno, dengan makna sebagai petunjuk arah (Bramasta, 2020).
Dari Bentara Rakyat yang berubah menjadi Kompas, akhirnya terbit pertama kali pada 28 juni 1965, dengan 20 halaman. Terbit dengan 4.828 eksemplar, dengan biaya untuk berlangganan saat itu Rp 500 per bulan (Bramasta, 2020).
Berkembang dari media cetak menjadi media online, yang pada tahun 1995 muncul dengan nama Kompas Online. Jadi pada mulanya Kompas Online hanya sebagai edisi internet dari Harian Kompas.
Profil Kompas, Tahun 1998 Kompas Online berubah menjadi Kompas.com dengan fokus pada isi, desain, serta strategi pemasaran yang baru, mulai dari sinilah kompas memulai perjalanannya sebagai portal berita terpercaya di Indonesia.
Sepuluh tahun berjalan Kompas.com pada tahun 2008 mengalami perubahan dengan mengusung konsep Kompas.com Reborn. Dengan melengkapi sumber informasi tidak dalam bentuk teks saja, namun juga terdiri dari gambar, video.
Kompas.com terus melakukan perubahan, pada tahun 2013 Kompas.com melakukan perubahan, seperti membuat tampilan halaman menjadi lebih rapi dengan fitur baru yang lebih personal.
Serta memanfaatkan teknologi yaitu Responsive Web Design pada halaman baru Kompas.com. Teknologi baru ini memungkinkan bagi para pembaca bisa menikmati berita Kompas.com diberbagai format baik desktop PC, tablet, maupun smartphone dalam satu halaman.
Kompas.com melakukan pengelompokan jenis berita pada tampilan halaman awal, sehingga para pembaca dengan mudah menentukan ingin membaca berita apa, jenis berita tersebut seperti kompas female, kompas bola, kompas health, kompas tekno dan masih banyak lagi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI