Oleh Fransisco Xaverius Fernandez
Berjaga-jagalah!
Membaca atau mendengar kalimat singkat ini maka akan terbayang bahwa kita harus siap menghadapi suatu peristiwa besar yang akan terjadi. Khususnya terhadap peristiwa yang belum jelas akan bagaimana.
Berjaga-jagalah!
Sebagai bahan refleksi kita agar menjaga pikiran, lisan, tulisan, perbuatan, dan setiap gerak-gerik kita apakah sudah tepat atau butuh perjuangan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Berjaga-jagalah!
Agar ada suatu kekang yang dibuat sehingga langkah kita tetap lurus ke depan, tidak menyimpang ke sana-kemari.
Berjaga-jagalah!
Sehingga ketika kita sedih hanya pasrah pada Dia Sang Penjaga Abadi kita jangan ke mana-mana.
Berjaga-jagalah!
Ketika sedang gembira kita tidak mabuk, dan melupakan kepada Pribadi Illahi yang memberikan rezeki itu kepada kita!
Berjaga-jagalah!
Bahwa dalam setiap karya dan hidup kita ada orang lain yang juga harus kita hargai.
Berjaga-jagalah!
Bahwa sesama kita memiliki kelebihan dan kelemahan sama seperti kita. Sehingga kita tidak memaksa mereka agar memahami 'siapa aku namun aku tidak peduli siapa kalian'.
Berjaga-jagalah!
Agar mau berkumpul dalam komunitas baik yang ada di rumah Ibadat sesuai dengan agama masing-masing dan membicarakan bagaimana hidup baik dalam hidup berbangsa dan bernegara sehingga segala ujaran kebencian dan permusuhan tidak ada tempatnya lagi.
Berjaga-jagalah!
Agar kita tetap bersama Tuhan dan tidak ada kesempatan iblis menggaet kita dengan rasa benci kepada sesama atau kebahagian semu palsu yaitu kesombongan atau benar sendiri.
Berjaga-jagalah!
Jika surga adalah tujuanmu. Butuh perjuangan , Bro! tapi di situlah tempat indahnya. Percayalah!
====
Praya, 27 November 2022
Permenungan Memasuki Liturgi Tahun A/I Â di Minggu 1 Adven.
dari Opa Sisco yang selalu bahagia...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H