Oleh Fransisco Xaverius Fernandez
"Eureka!" teriak Archimedes gembira ketika sedang mandi. Eureka artinya 'aku telah menemukannya!'
Bayangkan bagaimana gembiranya Archimedes melihat air yang tumpah dari bak mandinya. Ternyata air tumpah tersebut merupakan suatu penemuan yang bisa menjawab perintah Raja Syracuse untuk membuktikan apakah mahkota yang dibuat seorang pengrajin itu asli atau tidak.
Penemuan yang membuka tabir yang menjelaskan bahwa massa jenis setiap benda berbeda. Dari hasil percobaan selanjutnya ia bisa membuktikan bahwa mahkota sang raja ternyata palsu. Lebih banyak unsur peraknya.
Kalau kita mandi, jangankan mau teriak eureka karena sebuah penemuan tidak terduga. Air di keran saja dibiarkan mengalir, sambil bernyanyi dan merasa sebagai penyanyi papan atas!
Penemuan yang tidak terduga seperti itulah yang dimaksud dengan serendipity. Serendipity didefinisikan sebagai penemuan kesempatan atau kebetulan yang berakhir bahagia, dan terkadang membuat hidup berubah. Tanpa serendipity, banyak penemuan penting di dunia ini tidak akan dibuat. Misalnya saja mikrowave, vaksinasi, atau X-ray yang penemuannya terjadi tanpa disengaja.
Contoh lain serendipity adalah penemuan penisilin oleh Alexander Fleming, penglihatan warna oleh Dalton yang disebut Daltonisme, penemuan minuman coca cola tahun 1886 oleh John S. Pemberton, seorang apoteker yang berpraktik di Atlanta. Penemuan Super Glue oleh Harry Coover dan mulai memasarkan sekitar tahun 1958 sebagai lem super. Dan masih banyak lagi contoh-contoh lainnya.
Serendipity bisa terjadi karena orang menyadari ada suatu kesempatan yang datang kepada mereka. Dan mereka menangkap peluang tersebut dan mengambil tindakan. Tentu dengan resikonya.
Pribadi yang siap menjadi serendipity tentulah pribadi yang terbuka dan ramah dengan siapa saja. Pribadi yang siap berubah sewaktu-waktu dan siap menyimpang dari rencana semula jika harus tapi tetap dalam koridor yang benar. Pribadi yang tidak takut gagal dan gemar melakukan hal-hal baru serta menantang. Dan pribadi yang tidak terjajah oleh kemajuan media sosial. Walaupun media ini bisa dimanfaatkan untuk melihat peluang yang ada.
Hal-hal di atas di sampaikan oleh Penulis selaku Wali Kelas IX.4 ketika memperingati Hari Guru yang di rayakan di masing-masing kelas di SMP Negeri 1 Praya hari Sabtu, 26 November 2022.
Selanjutnya Penulis memberikan apresiasi bahwa pemilihan motto kelas IX.4 "Serendipity" adalah suatu kebetulan yang membahagiakan seperti dalam penemuan yang sudah disebutkan di atas.
"Kalian dipertemukan di sini bukan hanya suatu kebetulan. Tapi sudah dalam rencana Tuhan. Hanya proses ini kita sebut kebetulan karena tanpa sengaja kalian yang memiliki aneka bakat bisa dipertemukan dalam satu kelas!"
"Contohnya ada yang berprestasi sebagai atlet sepakbola, beladiri, atletik. Ada pula yang berbakat di bidang seni tari, penyanyi, termasuk Pramuka dan PMR. Serta Olimpiade yang membutuhkan kemampuan akademis!"
"Luar biasa. Ini akan menjadi sebuah cerita kelak ketika kalian membutuhkan motivasi untuk berubah menjadi baik saat mengalami masalah!"
Kemudian Penulis membacakan puisi yang pernah di muat di Kompasiana berjudul "Terimakasih Guruku: Ternyata Dunia Ini Indah" (https://www.kompasiana.com/fransisco34158/6380855908a8b5609c54ccd2/terimakasih-guruku-ternyata-dunia-ini-indah?page=all)
Acara berjalan lancar dan sukses. Ada penyajian pantun dan nyanyian untuk guru oleh seluruh siswa kelas IX.4. Termasuk tidak lupa tiup lilin dan potong kue tart.
Setelah para undangan Ibu Dina dan Ibu Trisna termasuk wali kelas diberikan hadiah yang begitu bermakna dari para siswa, Wali kelas tidak mau kalah. Memberikan sebuah pulpen kepada para siswa.
"Jangan melihat dari harganya, tapi lihatlah dari maknanya!" demikian penulis menyampaikan pesan.
"Tugas seorang siswa dan siswi adalah belajar. Dan salah satu sarana yang sangat penting adalah menulis. Maka pak guru memberikan pulpen."
"Gunakan pulpen ini sebaik-baiknya. Tulis semua yang ada dalam pikiran kita. Lalu nanti kita mengolahnya dalam satu tema besar. Bagaimana anak-anak?"
"Siap pak guru.... Terimakasih...!!!" jawab mereka serentak.
Acara dilanjutkan dengan makan bersama. Penulis hanya berpesan mari bersyukur terhadap rejeki yang diperolehnya. Jangan memainkan kue tartnya sebagai lambang manisnya hidup ini dan untuk mendapatkannya diperlukan perjuangan dan sebagian besar karena serendipity!"
Selamat hari Guru dan HUT ke-77 PGRI.
===
Praya, 27 November 2022
Salam damai sejahtera dari Pulau Jalan Lurus -- Lombok
Dari Opa Sisco yang selalu bahagia...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H