Setelah para undangan Ibu Dina dan Ibu Trisna termasuk wali kelas diberikan hadiah yang begitu bermakna dari para siswa, Wali kelas tidak mau kalah. Memberikan sebuah pulpen kepada para siswa.
"Jangan melihat dari harganya, tapi lihatlah dari maknanya!" demikian penulis menyampaikan pesan.
"Tugas seorang siswa dan siswi adalah belajar. Dan salah satu sarana yang sangat penting adalah menulis. Maka pak guru memberikan pulpen."
"Gunakan pulpen ini sebaik-baiknya. Tulis semua yang ada dalam pikiran kita. Lalu nanti kita mengolahnya dalam satu tema besar. Bagaimana anak-anak?"
"Siap pak guru.... Terimakasih...!!!" jawab mereka serentak.
Acara dilanjutkan dengan makan bersama. Penulis hanya berpesan mari bersyukur terhadap rejeki yang diperolehnya. Jangan memainkan kue tartnya sebagai lambang manisnya hidup ini dan untuk mendapatkannya diperlukan perjuangan dan sebagian besar karena serendipity!"