Menurut santo Agustinus paham evolusi yang mengakui adanya keberadaan Tuhan sebagai Penyebab segala materi dan kehidupan dan yang mengasumsikan bahwa makhluk hidup berkembang dari kekuatan-kekuatan biji atau cikal bakal atau dari bentuk-bentuk tunas menurut rencana Tuhan, masih sejalan dengan Wahyu ilahi.
Para Bapa Gereja dan para ahli menerima bahwa terjadi perkembangan pada setiap spesies makhluk hidup dari sebuah bentuk primitif tertentu yang diciptakan oleh Tuhan (ini kemudian dikenal dengan istilah evolusi mikro).
Jadi pengertian evolusi mikro adalah Allah menciptakan segala sesuatu pada suatu saat yang sama (lih. Sir 18:1) dan bahwa Allah menciptakan sejumlah makhluk tertentu dalam keadaan yang sudah selesai, di samping Ia menciptakan yang lain dalam bentuk benih-benih primitif yang daripadanya mereka secara berangsur-angsur berkembang.
Kita percaya bahwa jiwa manusia diciptakan secara langsung oleh Allah, dari yang tadinya tidak ada jadi ada. Jiwa ini dihembuskan ke dalam embrio manusia yang terbentuk dari hubungan suami-istri. Jadi jiwa manusia bukan berasal dari produk evolusi.
Dalam surat ensiklik Humani Generis (1950), Paus Pius XII menolak ide evolusi total—yang menyangkut tubuh dan jiwa manusia—dari kera (primate). Paus mengajarkan bahwa meskipun dalam hal asal usul tubuh manusia, masih dapat diselidiki apakah terjadi dari proses evolusi, namun yang harus dipegang adalah: semua jiwa manusia adalah diciptakan langsung oleh Tuhan.
Prinsipnya dalam ajaran katolik: sekalipun ada evolusi, tidak mungkin itu melangkahi batas penyelenggaraan Allah. Allahlah yang menciptakan manusia yang terdiri dari jiwa dan tubuh. Jiwa manusia diciptakan dari ketiadaan, dan jika tubuh manusia pertama diciptakan dari materi yang sudah ada, Allah tetap mempersiapkannya agar layak menerima jiwa manusia. Maka kesatuan tubuh dan jiwa manusia tersebut diciptakan sesuai dengan gambaran Allah.
Perkembangan lebih ‘modern’ disampaikan oleh Paus Fransiskus saat Beliau berbicara pada Akademi Sains Pontifical (Senin, 27 Oktober 2014), dia menyinggung tentang topik Tuhan dan evolusi. Paus Fransiskus menyatakan bila percaya akan adanya Tuhan dan evolusi di saat bersamaan bisa dilakukan. Namun, dia menambahkan bila Tuhan tetap hadir lebih dulu.
Lebih lanjut, Paus mengungkapkan bila Tuhan bukanlah penyihir, melainkan pusat dari semua hal karena Dia adalah pencipta semua benda di alam semesta. Oleh sebab itu, saat ledakan dahsyat 'Big Bang' memulai terbentuknya alam semesta, Paus Fransiskus yakin bila Tuhan lah yang membuatnya terjadi.
Intinya disini Gereja Katolik diketahui menerima teori evolusi sebagai gagasan yang valid. Akan tetapi, Gereja  tetap percaya bila jiwa manusia diciptakan oleh Tuhan.
Selama belum ada bukti-bukti yang meruntuhkan teori Darwin, maka teori evolusi ini masih kokoh. Penulis tidak menyinggung dari agama lain, agar tidak terjadi miskonsepsi. Kita boleh berargumen dengan menolak teori ini tapi tentunya dengan bukti ilmiah bukan dengan debat kusir tanpa fakta, atau membuat gambar tidak pantas yang menghina Darwin atau pendukungnya.
Jika merujuk kembali ke judul tulisan ini, Penulis hanya mengingatkan bahwa tanggal 24 November adalah Hari Evolusi. Mau ikut memperingatinya atau tidak, terserah Pembaca.