Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Manajemen Memaafkan: Hidup Tanpa Dendam

8 November 2022   20:51 Diperbarui: 8 November 2022   21:00 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : www.popmama.com)

MANAJEMEN MENGAMPUNI:

 HIDUP TANPA DENDAM

PESAN BIJAK DARI SANG GURU UNTUK SEMUA (6)


OLEH FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ

 

DENDAM MERUSAK KOMUNIKASI

 

Kisah-kisah lucu dan menarik di dunia anak-anak terjadi justru karena kepolosan dan tanpa beban. Dendam bagi mereka adalah lebih bersifat marah karena tidak diajak main atau tidak diberikan mainan.

Lihat saja ketika mereka bertengkar, bahkan sampai orang tuanya ikut membela para anaknya. Si anak sudah asyik main, ketika si ibu masih bertengkar....

Itu adalah sekelumit kisah kecil. Namun kisah ini menjadi besar ketika yang saling dendam adalah orang dewasa. Menjelang Tahun Pemilihan Umum 2024 ini kita melihat bagaimana kasarnya segala fitnah yang tersebar. Entah fitnah karena dendam politik maupun dendam karena permusuhan lain yang dibungkus dengan pemilu.

Dendam akan makin membara ketika kita melihat si 'lawan' lebih baik dari kita. Dendam itu ibarat sakit gigi, ketika mendengar orang tertawa (padahal mereka sudah terbiasa tertawa) kita akan marah. Bahkan dendam bisa bersifat turun temurun jika tidak diselesaikan tuntas.

Banyak kisah tentang hal ini, terutama di daerah-daerah pedesaan. Baik itu karena perebutan warisan maupun dalam penentuan batas tanah. Bagi orang desa, jika pemerintah mengambil tanah mereka beberapa puluh are untuk sekolah atau rumah ibadat, mereka akan memberikan dengan ikhlas. Tapi jangan coba-coba memindahkan tapal batas tanah sepuluh cm. bisa perang berkepanjangan.

SOLUSI DARI SANG GURU BIJAK

 Ketika Sang Guru berdoa, para murid meminta kepada-Nya: "Tuhan , ajarlah kami berdoa seperti Yohanes mengajarkan doa kepada para muridnya!"

Yesus mengajarkan doa yang sederhana, intinya adalah:

  • Bapa,
  • Dikuduskanlah namaMU,
  • Datanglah KerajaanMU,
  • Berilah kami setiap hari makanan yang secukupnya ,
  • Dan ampunilah dosa kami sebab kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami,
  • Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.
  • Amin.

Sapaan kepada Tuhan dalam doa ini adalah Bapa. Bapa yang baik pasti sangat menyayangi anak-anakNya. Namun tidak memanjakan mereka. Anak-anakNya tetap diberikan kebebasan namun tetap diawasi. Apakah anak-anakNya mau kembali ke Bapanya atau tetap lari dan menjauh.

Syarat yang dibutuhkan adalah kita harus senantiasa memuji dan memuliakan namaNya pertama kali di setiap doa kita. Setelah itu adalah permohonan-permohonan.

Yang menarik di sini adalah permohonan kita fokusnya ada tiga, yaitu:

  • Berikanlah kami rejeki hari ini, yang dilambangkan dengan makanan. Artinya adalah semua rejeki yang kita cari seharusnya secukupnya, bukan berkelimpahan. Termasuk rejeki yang bisa kita bagikan. Keinginan bagi manusia tidak akan pernah habis malah berkesan tamak. Contohnya ketika di kasih sepeda, ingin motor. Motor sudah ada ingin mobil, bahkan lebih dari satu. Padahal sangat tidak mungkin ia mengendarainya secara bersamaan.
  • Mohon pengampunan dosa setelah memaafkan sesama. Artinya tidak boleh ada permusuhan, dendam, perselisishan antar sesama kita, barulah kita boleh meminta ampun kepada Tuhan. Jika tidak melalui proses ini, maka doa kita akan sia-sia. Kita mungkin akan terlihat saleh, namun musuh yang mengintainya juga banyak. Ia terlihat dermawan, tapi korupsinya dan memeras sesamanya juga jalan. Bahkan mungkin ia menaruh dendam kepada banyak orang namun senyum selalu tersungging di bibirnya sehingga saat mereka lengah maka kejahatan beraksi.
  • Permohonan agar Tuhan selalu menjaga kita agar terhindar dari semua pencobaan.

Kita akan fokus kepada bagian kedua. Pengampunan setelah Mengampuni sehingga tidak ada dendam. Mengampuni di mata Tuhan jelas tidak bisa disembunyikan dalam kepura-puraan. Tuhan Mahatahu dan Mahakuasa, tidak mungkin kita bisa menipuNya.

DENDAM , DAMPAK DAN SOLUSINYA AGAR LANGKAH MENJADI RINGAN

 Jika kita membaca berbagai artikel tentang dendam, maka kita akan mengetahui banyak sekali dampak negatif dari dendam. Di antaranya adalah hidup tidak akan tenang dan sulit bahagia, dijauhi banyak orang, orang lain juga menyimpan dendam, selalu berprasangka buruk , dan membatasi pergerakan.

Solusinya yang dapat kami tawarkan dalam tulisan ini adalah MEMAAFKAN(!) seperti yang diajarkan oleh Sang Guru Bijak. Memaafkannya bukan berarti kita lemah atau mentorerir kesalahannya. Bukan pula menunjukkan kita bersalah. Memaafkan bertujuan memutuskan secara total rantai yang membelenggu komunikasi kita.

Coba bayangkan jika kita tidak memaafkannya terlebih dahulu baik dalam hati maupun menyatakannya secara langsung maka pasti ada kekakuan di antara kita. Seumpama mau masuk ke Bioskop untuk nonton film, maka memaafkan adalah tiketnya. Jika mau menghidupkan handphone kita maka perlu baterai, memaafkan adalah baterainya maka komunikasi menjadi lancar.

Langkah Kedua yang tidak kalah berat adalah MINTA MAAF TERLEBIH DAHULU. Inilah langkah yang paling sulit dan kadang sungguh dibutuhkan energi yang penuh. Apalagi jika kita merasa benar, dan secara fakta kita benar. Namun minta maaf adalah salah satu solusi yang coba kami tawarkan di sini.

Jika Pembaca Kompasiana merasa sulit, ya benar sangat sulit. Karena pengalaman ini kami alami sendiri. Misalnya di pelayanan sosial sebut saja di gereja atau tempat lainnya. Kita mungkin di anggap 'Pekerja' Gereja. Artinya orang yang dibayar oleh gereja untuk melayani di sana. Di Gereja Katolik dan banyak lembaga lainnya, seringkali pelayan gereja itu adalah orang yang merasa terpanggil untuk melayani sesama dan Tuhan. Tapi secara gratis. Kami percaya bahwa Tuhan memberi kita dengan caraNYA. Misteri ini kami Imani sungguh, maka ketika kami di caci maki karena tidak becus melayani gereja menurut mereka, kami harus sudah siap.

Salah satu peristiwa yang pernah kami alami adalah ketika kami di minta melayani antar jemput umat untuk pergi ke suatu tempat doa. Kami yang juga sibuk dalam tugas di sekolah sudah memberitahu bahwa kami agak telat. Nanti jika mau jam sekian, kami jemput dan antar ke tempat. Mereka marah-marah, harusnya jam sekian kalau tidak , biar kami pergi sendiri. Sehingga menyebabkan kami tergesa-gesa di sekolah, tapi tetap saja kami agak telat. Mereka memang disiplin, janji berangkat jam 4 maka kami harus datang jam 4 kurang lima belas menit. Kami datangnya jam 4 tepat, itupun kami tidak mandi. Sesampainya di sana, mereka sudah berangkat.

Sesampainya di tempat kegiatan, mereka menumpahkan amarahnya. Mereka mempermalukan kami dengan kalimat pembohong, tidak tepat janji dan masih banyak lagi. Sebenarnya kami sangat sedih. Kami mau melawan, mereka orang tua. Sebenarnya saat itu dan banyak kejadian serupa yang kami alami membuat kami ingin berhenti melayani di gereja. Namun Tuhan berkata lain. Ia justru menggerakkan hati kami untuk pergi minta maaf.

Kami pergi minta maaf, dan sekali lagi kami di marah seperti anak kecil. Namun kami bertekad untuk tidak melawan. Bahkan untuk mendukung bahwa kami salah, mereka mencari orang sebagai saksi. Kami diam saja sampai mereka memaafkan kami. Walaupun tidak pernah ada kata maaf dari mereka setelah kami memberitahukan duduk persoalannya mengapa kami telat 15 menit dari jam keberangkatan.

Dan Tuhan sendiri yang berkuasa untuk akibat dari semua itu. Biarlah itu menjadi cerita indah kami agar kami bisa bagikan bahwa minta maaf walaupun posisi kita benar. dan sekarang baru kami tahu ada hadiah indah bagi hidup kami.

Dari peristiwa yang kami alami di atas maka ada hal yang perlu di pelajari bahwa dengan memaafkan dan minta maaf ada hal lain yang perlu kita lakukan yaitu:

  • Terima semua peristiwa hidup yang kita alami sebagai suatu pengalaman. Hidup kita indah namun singkat. Tidak perlu kita terlalu ber-eforia berlebihan ketika gembira, dan tidak perlu sedih berkepanjangan ketika kita mendapatkan masalah atau dimusuhi orang. Kalau mereka tidak mau memaafkan kita, maka kita bawa saja ke dalam doa. Jangan pernah mengutuknya seberat apapun kesalahannya.
  • Hal yang sering menyemangati kita adalah ambillah pelajaran atau hikmah dari suatu peristiwa sedih tadi yang membuat kita bersedih. Misalnya ketika kita mampu melayani, kita jawab ya saya siap. Ketika kita tidak mampu karena sakit atau memang ada tugas lain yang kita kerjakan, maka katakan saja "maaf saya tidak bisa". Ketika kita di tipu dalam bisnis, maka kita ambil pelajaran untuk hati-hati dan memanajemen kembali bisnis kita, dan pada kasus lainnya.
  • Sebaiknya kita jujur dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang mereka. Jangan pernah mengharapkan mereka mau melihat dari sudut pandang kita. Percayalah bahwa dengan prinsip ini kita pasti akan maju. Memang tidak mudah namun bukan berarti tidak bisa. Misalnya ketika ada yang mau berhutang padahal modal kita belum besar, mungkin sebaiknya kita tidak memberinya namun kita ikhlas memberikan sebagian keuntungan kita walaupun itu tidak sebanyak yang diminta. Daripada mereka berhutang dan kita sakit hati tidak dibayar-bayar. Begitu juga kalau kita yang berhutang, maka upayakan kita bicara dulu kepada pemilik uang agar minta keringanan hanya membayar bunganya saja dulu dan lain-lain.
  • Ungkapkan terus terang perasaan atau buah pikiran kita kepada pihak 'lawan' agar sudi kiranya mereka memaafkan kita. Dalam kasus di atas, kami ungkapkan secara jujur bahwa saat itu ada tugas yang harus kami selesaikan di sekolah, yaitu akreditasi sekolah. Itupun harus kami tuntaskan setelah pulang dari kegiatan ini. Kami sudah sampai jam 4 tapi di rumah sudah kosong, dan menurut tetangga mereka, sudah pergi dari setengah 4. Artinya lebih dulu 15 menit dari patokan waktu mereka. Jadi walaupun kami datang tepat waktu 15 menit sebelum jam 4 kami tidak akan ketemu. Dan semenjak itu kami memang mempertegas tidak bisa jemput antar umat, apalagi sering kali bensin kami kosong. Dan kebetulan setelah ada Romo yang bertugas di sana dipertegas pula, bahwa gereja tidak memberikan uang bensin kepada semua yang melayani di gereja.
  • Setelah itu marilah kita memahami sudut pandang mereka dan kita berusaha merelakannya dengan tulus agar memaafkannya itu total. Memang benar bahwa dalam contoh kasus yang saya ambil di atas, mereka tidak memiliki kendaraan. Mereka juga sedang memperketat pengeluaran keuangan keluarga mereka, tapi mereka juga dipercaya sebagai salah satu pelayan di gereja. Akibatnya mereka selalu minta bantuan umat. Setelah peristiwa tersebut kami meminta maaf terlebih dahulu itu, mereka malu minta pertolongan kepada kami, walaupun kami siap membantunya. Tapi kami tidak lagi menawarkan diri. Ketika ada yang minta bantuan kepada kami, kami berusaha membantu semampu kami. Misalnya ketika ada salah satu umat yang meninggal, kami juga membantu semampu kami. Walaupun masih juga kami di anggap lambat atau lalai dalam tugas karena kami di anggap tidak aktif menjemput ambulan, atau mengambil peti mati, misalnya. Kami jawab, bahwa semua sudah beres, karena jarak kota kami jauh menyebabkan tidak bisa cepat sampai di tujuan. Tapi kami relakan semua itu menjadi bagian dari pelayanan kami.

Setelah shering tentang manajemen memaafkan di atas, ada satu hal yang perlu dipertegas kemudian. Lakukan saja proses memaafkan dan minta maaf itu dengan tulus hati, namun terlebih dahulu berdoa mohon perlindungan dari Tuhan agar kita kuat menjalankannya. Dan terutama agar kita siap menerima apapun nantinya  yang akanm terjadi termasuk caci maki dan sumpah serapah. Kita harus berusaha diam jangan melawan. Tapi perlu diberikan penjelasan mengapa itu bisa terjadi.

MUKJIZAT TUHAN NYATA, TERUTAMA KETIKA EKONOMI KITA TERPURUK, DI SANA TUHAN BERKARYA. KETIKA MASALAH APAPUN MENERPA KITA, DI SANA MUKJIZAT TUHAN TERJADI. ASAL KITA MAMPU MEMAAFKAN. Tuhan pasti menghadiahkan kepada kita hal yang begitu indah yaitu hidup baru yang terbaik terhadap keluarga kita dan terutama untuk anak-anak kita.

PERCAYALAH!

====

Praya, 08 November 2022

Salam damai sejahtera dari Pulau jalan Lurus -- Lombok

Pesan Sehat, Sukses dan Bahagia dari Opa Sisco

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun