Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Manajemen Hati: Jauhkan Sifat Iri

7 November 2022   17:10 Diperbarui: 7 November 2022   17:16 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MANAJEMEN HATI:

 JAUHKAN SIFAT IRI HATI

PESAN BIJAK DARI SANG GURU UNTUK SEMUA (5)

OLEH FRANSISCO XAVERIUS FERNANDEZ

 

SETIAP MANUSIA ADALAH UNIK

Kami memiliki tiga Pangeran yaitu Felix, Nikolas, dan Louis. Ketiganya dari satu sumber namun memiliki karakter yang secara pribadi berbeda-beda.

Felix sebagai Putera pertama kami lebih cenderung manja atau dimanja oleh Ibunya. Sebenarnya ia sangat pendiam. Apalagi setelah si ibu meninggal ia makin condong tertutup. Namun karena hobbynya berpetualang menyebabkan ia lebih senang bermain di alam luas, atau bekerja di tempat yang jauh. Kini ia bekerja di Luar Negeri sebagai pegawai perhotelan.

Nikolas sebagai putera kedua (si tengah) lebih condong mandiri. Ia pantang meminta bantuan jika merasa masih bisa mengerjakannya sendiri. Karena wataknya yang keras tapi tidak banyak bicara menyebabkan sering 'bertengkar' dengan ibunya. Saat ibunya meninggal, justru ia sangat tegar melihat tubuh ibunya yang terbujur kaku dalam senyumnya. Kini ia kuliah di Luar Negeri sampai S-3.

Si bungsu Louis, tentu sangat manja baik terhadap kami orang tuanya maupun terhadap para kakak. Walaupun tidak diminta, namun ia di manja oleh orang-orang di sekitarnya setelah si ibu meninggal. Walaupun demikian ketika SMK ia malah lebih mandiri dan dipercaya menangani berbagai proyek sesuai jurusannya di Multi Media.

Setelah mereka memiliki Ibu sambung, mereka sangat disayang oleh ibunya. Kami bersyukur diberikan wanita cantik yang ternyata sangat tegas dan disiplin tapi tanpa kekerasan. Disiplin dalam hidup sangat diutamakan sehingga mereka bisa mandiri.

Intinya mereka tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya masing-masing. Mereka kami didik berdasarkan minat dan bakat yang mereka miliki. Sebelum mereka memilih sekolah dan jalan yang akan mereka lalui, kami selalu mengajak mereka bicara. Dalam hal ini Ibu sambungnya. Aku sebagai ayah melihat semuanya baik maka akan aku dukung.

Pesan Ibunya yang mereka panggil "Mama" adalah ketika sudah memilih maka harus siap menerima konsekuensi selanjutnya. Maka sebelum memilih jalan itu kalian harus pandai menggali informasi yang akurat. Jangan tergoda dengan informasi yang baik-baik saja. Namun tetap melihat yang 'kurang baik' dari jalan itu.

Semoga rahmat dan berkat Allah selalu menaungi setiap jalan mereka. Sehingga mereka bahagia bersama Tuhan.

SETIAP ORANG MEMILIKI TANGGUNG JAWAB

 Pada suatu hari Sang Guru Bijak (Yesus) melakukan perjalanan dan bersama murid-muridNya mampir di sebuah keluarga. Nama mereka adalah Marta dan Maria. Ada hal menarik dari dua tokoh yang menjadi sentral pembahasan kita kali ini. Yaitu:

1. Tokoh Pertama: Maria. Ketika Yesus datang , ia melakukan hal :

  • Duduk dekat kaki Tuhan, dan
  • Terus mendengarkan perkataanNya.

2. Tokoh Kedua: Marta melakukan hal sebaliknya ketika Yesus datang:

  • Sibuk melayani (di dapur),
  • Melihat Maria 'tidak membantunya' ia protes dan meminta agar Yesus memerintahkan kepada Maria untuk membantunya. Karena Marta bekerja sendirian.

Tapi mari kita simak jawaban Yesus:

  • Marta, jangan kuatir dan menyusahkan dirimu dengan banyak perkara,
  • Karena Maria sudah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil darinya.
  • Intinya masing-masing mempunyai tugas. Seharusnya saling melengkapi.

IRI HATI MERUSAK KOMUNIKASI DAN PEKERJAAN

 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iri hati berhubungan dengan perasaan kurang senang ketika melihat kelebihan orang lain. Perasaan ini dalam berupa rasa cemburu, sirik, dan dengki. Sementara KBBI memaknakan kata dengki sebagai menaruh perasaan marah perasaan benci dan rasa tidak suka/rasa iri hati yang amat sangat kepada keberuntungan orang lain.

Sedangkan menurut ajaran Katolik yang saya anut terutama dalam Katekismus Gereja Katolik (KGK) 2539, iri hati termasuk dosa pokok di mana orang merasa kecewa karena orang lain mendapat untung. Misalnya, dua orang bekerja di sebuah perusahaan yang sama dengan masa kerja yang sama, tetapi salah seorang lebih sukses dari yang lainnya. Perasaan tidak senang ini mengarah kepada tindakan dosa ketika pihak yang tidak senang ini kemudian (1) berusaha dengan berbagai cara untuk menggagalkan atau merebut kesuksesan tersebut; (2) menginginkan atau melakukan hal yang jahat terjadi pada orang tersebut; dan kemudian (3) merasa senang atau berbahagia jika orang sukses tersebut telah berhasil dikalahkannya secara tidak adil.

Menurut KGK 2540, orang Katolik seharusnya menolak atau memerangi dosa jenis ini karena bertentangan dengan hukum cinta kasih. Orang Katolik harus membangun dalam dirinya keutamaan 'kasih persaudaraan' (brotherly love) atau 'kebaikan hati' (good will). Kita diingatkan bahwa seringkali rasa iri hati itu lahir dari kesombongan, karena itu baik kalau kita senantiasa hidup dalam semangat rendah hati.

Permasalahan di tempat kerja, di dunia usaha, dan di mana saja ketika kita berhubungan dengan sesama manusia, maka konflik pasti terjadi. Namun apabila konfliknya berdasarkan iri hati maka dampaknya akan meluas.

Maka meneladan perintah Sang Guru Bijak di atas yaitu setiap manusia punya peran masing-masing. Setiap kita pasti mempunyai bakat tertentu yang bisa saling melengkapi. Misalnya dalam suatu organisasi sekolah seperti tempat aku mengajar, masing-masing orang memiliki tugas yang jelas sesuai dengan pelajarannya. Begitu juga dengan pegawainya.

Ada pula yang mendapatkan tugas tambahan, pasti sesuai dengan minat dan bakatnya. Misalnya seorang guru yang punya bakat musik baik kebetukan ia guru music atau tidak, maka biasanya Kepala Sekolah mempercayakan tugas ekstra kurikuler Musik. Demikian juga olahraga. Atau ekstra kurikuler yang lainnya. Biasanya Kepala Sekolah selalu menempatkan mereka sesuai dengan kemampuannya. Jika ada beberapa guru mampu melakukannya maka biasanya akan dibagi di beberapa ekstra secara adil dan merata.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana solusinya?

MANAJEMEN DIRI AGAR TERHINDAR DARI SIFAT IRI

 Ada beberapa saran yang dapat di sampaikan pada kesempatan kali  ini bagaimana memanajemen hati kita agar tidak mudah jatuh dalam iri hati.

Hanya kita sendiri yang tahu apa yang kita punya. Apa potensi kita. Apa bakat dan minat kita. Misalnya bakat saya adalah  menulis. Maka saya harus kembangkan diri saya di sini. Caranya adalah dengan belajar di tempat kursus menulis. Perbanyak membaca. Mencoba mengirim naskah tulisan ke berbagai media termasuk ke Kompasiana.

Hanya kitalah yang bisa menghargai diri kita. Hanya kitalah yang tahu mau melangkah kemana dan mau jadi apa. Jika kita bisa menghargai diri kita maka orang lain pasti menghargai kita. Tapi kita harus terlebih dahulu menghargai orang lain tanpa diminta oleh mereka.

  • Berusahalah Selalu Melihat Kelebihan Diri dan Jangan Membanding-bandingkan dengan Orang Lain

Setiap manusia adalah unik. Tuhan telah menciptakan setiap pribadi dengan kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya untuk membantu sesama, dan kekurangannya agar sadar bahwa kita terbatas.

Ketika kita punya prestasi dari kelebihan bakat kita maka jangan pernah pelit berbagi. Mungkin ada yang ingin belajar, maka bimbinglah mereka. Karena suatu ilmu itu akan berkembang justru saat dibagi. Ketika kita pelit berbagi Ilmu maka akan mati dan menjadi fosil.

Ketika kita mempunyai rejeki, maka pakailah kesempatan yang Tuhan berikan untuk berbagi. Jangan pernah merasa bahwa uang saya hanya segini mana ada gunanya untuk orang lain? Nilai suatu uang tidak bisa dilihat dari banyaknya nol dalam rupiah itu, tapi justru di lihat ketika yang menerimanya berbahagia. Bahkan Sang Guru Bijak memerintahkan kepada para muridNya: "Berikanlah dari kekuranganmu!"

  • Masukilah Lingkungan Yang Mendukung kita berfikir dan berbuat positif

Artinya di sini kita berusaha masuk ke dunia yang kompetitif tapi tidak manipulative. Selalu berfikir positif untuk mengembangkan bakat. Selalu saling membantu dalam berusaha.

Ketika saya melihat tulisan para pelatih saya di kursus menulis online, saya merasa minder. Namun di antara teman-teman satu team dan di dukung oleh pelatih, kami terus di motivasi dan diberikan penghargaan untuk maju.

Kami tidak pernah merasa dijatuhkan atau di kritik habis-habisan, namun terus di ajak untuk menulis dan mengirimkan karya kita walaupun mungkin terasa masih jelek. Namun yang membuat saya bangkit adalah ketika karya saya dibukukan bersama karya besar mereka. Terimakasih Om Jay dan team Kursus Menulis PGRI.

Selanjutnya kita membawa senyum kita kepada sesama kita. Jangan membuat mereka merasa di saingi. Kita juga berusaha untuk mendahului memuji mereka. Selanjutnya berusaha bertanya dan bertindak positif sambil melihat budaya setempat apakah "apa yang bisa saya bantu?" dan yang utama dari itiu adalah Kasihilah sesamamu manusia dengan sungguh dan tulus.

====

Praya, 07 November 2022

Salam damai sejahtera dari Pulau jalan Lurus -- Lombok

Pesan Sehat, Sukses dan Bahagia dari Opa Sisco

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun