Mohon tunggu...
Fransisco Xaverius Fernandez
Fransisco Xaverius Fernandez Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Praya Lombok Tengah NTB

cita-cita menjadi blogger Kompasiana dengan jutaan pembaca, penulis motivator kerukunan dan damai sejahtera. selain penulis juga pengurus FKUB Kabupaten, Pengurus Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Lombok Tengah NTB.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Spensatya: Sepume-Sepuma-Sepumi

7 Februari 2022   17:59 Diperbarui: 7 Februari 2022   18:00 1170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEPUMI = SEPULUH MENIT LITERASI BACAAN UMUM

Kalau dilihat dari akronim yang diambil dari penggalan-penggalan kata di atas mungkin kesan pertama kita adalah dipaksa banget. Menurut KBBI Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang ditulis, dilafalkan, dan, diperlakukan sebagai kata umum yang wajar.

Penjelasan lengkapnya berikut ini:

  1. SEPUME 

Seperti yang sudah saya tulis di atas bahwa SEPUME adalah akronim dari SEPUluh menit MEmbersihkan.

     silhkan klik : kegiatan sepuluh menit membersihkan

Ada pepatah bijak yang pernah saya baca dan sumber utamanya belum ketemu tertulis: : "Bersihkanlah lingkunganmu, sehingga kamu akan memandang kedamaian dan tubuhmu merasakan kesejukan'.

 Seperti yang sudah sering dikatakan bahwa "Kebersihan adalah sebagian dari iman". Saya sering mendengar hal ini dari dari Bapak Kepala Sekolah dan guru agama Islam di sekolah.  Salah satu dasarnya menurut mereka adalah "agama itu dibangun berasaskan kebersihan."(HR Muslim). Artinya: "bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah ta'ala membangun Islam ini di atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih." (HR Ath-Thabrani). Banyak hadis yang menjadi dasar dari kebersihan.

Sedangkan menurut agama Katolik dan Protestan dikatakan bahwa semua ciptaan adalah berharga, cerminan keagungan Allah (Mazmur 104). Selanjutnya dalam bagian lain dikatakan bahwa semua ciptaan (kosmos) diselamatkan melalui Kristus (Kolose 1:15 -23). 

Berdasarkan kajian singkat dari Alkitab maka lahirlah teologi kontekstual-ekologis sebagai salah satu dasar dalam program kebersihan di sekolah. Allah yang memberikan hidup kepada seluruh ciptaan (Mazmur 104), sehingga manusia sebagai integral dari alam ciptaan. Tanggung jawab manusia adalah bekerja untuk Tuhan dalam memelihara dan mengelola lingkungan hidup, bukan mendominasi apalagi mengeksploitasi.

klik : Kegiatan sepume 2

Menurut agama Hindu seperti yang dikatakan oleh salah satu guru agama Hindu di sekolah adalah kebersihan sangat sesuai dengan ajaran agama Hindu tentang Tri Hita Karana. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun