Mohon tunggu...
Fransisca Widya Pinarashayani
Fransisca Widya Pinarashayani Mohon Tunggu... Penulis - Well hello people.. Happy reading and spread the information:)

mahasiswa ilmu perpustakaan di UNPAD

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Pengaplikasian High Tech dan High Touch oleh Elon Musk

26 Mei 2019   21:47 Diperbarui: 26 Mei 2019   21:59 1515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

High tech atau dalam Bahasa Indonesia kita kenal dengan istilah "mutakhir", perkembangan teknologi terkini yang membantu setiap kegiatan manusia sehari-harinya. Suatu konsep yang kian lama semakin berkembang dari hanya sekedar "alat" hingga menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari, berdifusi dengan kehidupan manusia dan saling mempengaruhi.

Karena manusia sebagai pengguna teknologi merasakan keuntungan yang didapatnya, menjadikannya memiliki ketergantungan terhadap teknologi. Semakin lama, hubungan yang semakin erat menjadikan teknologi tidak dapat lagi dianggap lagi sebagai buah tangan manusia namun berameliorasi menjadi suatu hal yang juga membentuk kehidupan manusia itu sendiri. 

Sesuatu konsep yang cenderung mengerikan dan menakjubkan. Pikirkan apabila teknologi mutakhir jatuh kepada orang yang salah, dengan tujuan yang dapat merugikan orang banyak, atau hanya karena penyalahgunaan. Maka muncullah konsep High touch untuk mencegah hal tersebut.

High touch atau secara harfiah diterjemahkan sebagai "capaian tinggi", suatu konsep yang cukup abstrak karena konsep ini berkaitan dengan alam bawah sadar manusia, sebuah sistem naruliah yang sifatnya alami, sebuah hubungan antara manusia dengan alam semesta atau pemilik "kuasa di atas segalanya", konsep yang mengajarkan kita untuk mensyukuri kehidupan namun di waktu yang sama tidak melupakan kematian. 

Konsep High touch merupakan pengenalan untuk kita agar kita tahu dan sadar bahwa kita bukan apa-apa, bahwa ada kuasa yang lebih hebat dan lebih besar dibanding manusia itu sendiri.

Pengaplikasian konsep High TechHigh Touch dalam kehidupan manusia harus dimulai dalam diri manusia itu sendiri, karena konsep high touch sendiri berasal dari alam bawah sadar manusia. Sulit untuk mengaplikasikan konsep High TechHigh Touch ke dalam ruang lingkup lebih luas daripada keluarga, karena isi kepala manusia yang berbeda masing-masingnya. Namun apabila dilakukan, perlahan tapi pasti, umat manusia akan berada dalam kondisi mental dan psikis berbeda jauh dari yang sekarang.

Pengaplikasian High TechHigh Touch dapat kita lihat dalam sosok seorang Elon Musk, seorang ilmuwan, miliarder, dan filantrop. CEO dan sekaligus pendiri dari 3 perusahaan, SpaceX (perusahaan antariksa), Tesla (perusahaan otomotif elektrik), dan Neuralink (perusahaan neuro-prostetik). 

Merupakan pendiri X.com yang menjadi cikal-bakal bangkitnya fasilitas keuangan online yang sekarang kita kenal sebagai PayPal. Salah satu pendiri The Boring Company yang berfokus dalam rekayasa geoteknik, pengembangan sarana bawah tanah, dan pengeboran.

Kesadarannya akan high touch selalu terlihat di setiap interview maupun kegiatan di media sosial. Ia sadar bahwa setiap manusia sama meskipun apa latar belakangnya, dan ada sesuatu di alam semesta yang lebih berkuasa daripada manusia. Setiap inovasi yang dia dan timnya lakukan di masing-masing perusahaannya menjanjikan kehidupan manusia lebih baik, bukan hanya di Bumi namun menjadikan manusia sebagai spesies antar-planet.

Inovasi-inovasi yang dibuat oleh tim Elon Musk tidak hanya untuk memajukan taraf hidup manusia namun di saat yang sama berusaha untuk mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah. 

Seperti di Tesla, perusahaan yang mereka bangkitkan kembali setelah hampir bangkrut pada tahun 2003, karena ia yakin Tesla terlalu berharga untuk dibiarkan mati tanpa mendapat kesempatan untuk berinovasi. Dan benar saja, pada tahun 2018, produk Tesla, Tesla Model 3, mobil bertenaga listrik seutuhnya, menjadi mobil dengan penjualan terbanyak di dunia. 

Bukan tanpa perjuangan, dalam menghidupkan Tesla kembali, Elon hampir mengorbankan perusahaanya SpaceX demi mendanai Tesla. Namun penjualan dari produk-produk Tesla ternyata dapat mengembalikan modal yang dikeluarkan. Dan sekarang SpaceX berinovasi dalam bidang antariksa. 

Pada tahun 2008, SpaceX dengan roket Falcon 1 menjadi wahana milik swasta berbahan bakar cair yang meluncurkan satelit ke orbit. Dan SpaceX Dragon pada tahun 2012 berhasil menambat di International Space Station (ISS) dan menjadikan SpaceX menjadi perusahaan komersial pertama dalam sejarah yang berhasil menambat di ISS. Hebatnya lagi, setiap segmen roket yang dipakai dalam peluncuran akan turun kembali ke Bumi untuk digunakan kembali untuk mengurangi "sampah" yang mengorbit di sekitar Bumi.

Daftar Pustaka

Biography.com Editors. 2014. Elon Musk Biography. https://www.biography.com/business-figure/elon-musk (Diakses pada: Mei 26, 2019; 03.20 WIB) 

Howell, Elisabeth. 2019. SpaceX's Dragon: First Private Spacecraft to Reach the Space Station. https://www.space.com/18852-spacex-dragon.html (Diakses pada: Mei 25, 2019; 03.47 WIB)

Naisbitt, John Nana Naisbitt & Douglas Philips. 2001. High Tech High Touch: Pencarian Makna di Tengah Perkembangan Teknologi : Mizan

O'Keane, Sean. 2019. Tesla's Model 3 was the best-selling EV in the world last year. https://www.theverge.com/2019/2/22/18236707/tesla-model-3-best-selling-ev-global (Diakses pada: Mei 26, 2019; 06.23 WIB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun