Jogjakarta, sabtu ( 23/10) dari persimpangan jalan tugu jogja hingga malioboro pada pukul 16.00 hingga 22.00 sangat di padati oleh pengunjung yang akan menyaksikan Java Jogja Carnaval. Dari sepanjang jalan tugu hingga malioboro akses jalan pun sudah mulai ditutup,hingga kendaraan bermotor dan pejalan kaki pun berdesak- desakan. Java Jogja Carnaval ini diadakan tiap satu tahun sekali yang merupakan hiburan rakyat Yogyakarta.
Dalam Java Jogja Carnaval ini banyak berbagai macam kesenian dan kebudayaan yang ditampilkan dalam carnaval tersebut. Dari kesenian dan kebudayaan jawa hingga kebudayaan barat pun ditampilkan dalam carnaval yang diselenggarakan tadi malam. Antusias para masyarakat kota yogyakarta maupun para wisatawan domestik maupun asing juga menyambut JJC dengan senang. Peserta yang mengikuti parade carnaval ini seperti dari kebudayaan china yang menampilkan aktrasi kungfu, kesenian jathilan, dan masih banyak kesenian atau kebudayaan lainnya yang ditampilkan pada JJC malam tadi.
Menurut Shanti ( 23 ) ia mengungkapkan bahwa adanya Java Jogja Carnaval merupakan pertunjukan yang menarik dan harus tetap dipertahankan, sehingga kebudayaan ini tidak cepat dilupakan oleh masyarakat jogja pada umunya. Banyak juga warga setempat yang memanfaatkan moment tersebut untuk membuka lahan parkir dadakan, tarif yang dikenakan pun tidak tanggug - tanggung. Para tukang parkir ini mematok setiap kendaraan yang parkir berroda dua Rp 3.000,- dan roda empat Rp 5.000,-. Oleh karena itu adanya acara JJC ini merupakan peluang emas bagi para tukang parkir untuk mendapatkan keuntungan yang lebih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H