Kemungkinan besar pembangunannya memakan waktu lebih lama dan dilakukan oleh para Fransiskan yang ingin memberikan akses sumber air minum di kaki tangga. Yang jelas, sekarang kita harus memakai helm dan sepatu tertutup untuk menuruni tangga yang curam ini.
Di kota Ajaccio tahun 1769, Ketika Napoleon Bonaparte lahir, Korsika baru saja menjadi bagian Prancis selama satu tahun. Penduduk Korsika, yang bahasanya adalah dialek Italia, sebenarnya menginginkan independensi dari Prancis. Mereka, termasuk Napoleon, lebih dekat pada Italia secara budaya, etnis, dan budaya.
Bahkan, Ketika Napoleon menjadi jenderal militer Prancis, ia justru mendukung kemerdekaan Korsika dari Prancis. Bahasa ibu Napoleon adalah bahasa Corse, dan ia sering dirundung di sekolahnya di daratan Prancis karena bahasa Prancisnya tidak sempurna dan dengan aksen yang kental.
Turis dapat masuk ke Maison Bonaparte", rumah kelahiran Napoleon dengan harga tiket masuk 7 Euro (1 Euro sekitar Rp.17 ribu, jadi sekitar 120 ribu rupiah).
Di Ajaccio, ibukota Korsika ini terdapat pusat pemerintahan sekaligus industri. Garis Pantainya juga dipenuhi oleh turis, restoran, dan penginapan. Pantai ini paling penuh dibanding Pantai-pantai lain, karena kepraktisannya di tengah kota.
 les Sanguinaires (secara harfiah: "pulau-pulau berdarah"), adalah gugusan empat pulau kecil di ujung utara Teluk Ajaccio. Sama seperti Pulau merah, pulau-pulau tersebut terbuat dari batuan porfiri berwarna coklat kemerahan. Di atas gunung terdapat Tour de La Parata, Menara buatan republic Genoa.
Di Tengah pulau Corsica, tepatnya di utara dari Ajaccio, juga terdapat air terjun Cascade d'Aitone. Tidak sebesar air terjun di Pulau Jawa atau Bali, untuk saya tempat ini lebih cocok disebut kolam dibanding air terjun.
Air yang jernih menyegarkan perjalanan trekking di Tengah hutan Aitone. Bahkan cenderung membekukan, dengan sekitar 4 derajat celcius, saya hanya bisa membasahi setengah badan.