Kendala Profesi PR Perhotelan di Masa Pandemi
Kita seringkali menemukan beberapa tempat yang memperbolehkan tamu untuk melakukan isolasi mandiri di sana. Namun, dengan standar yang dimiliki oleh The Accor, maka kerap pengunjung yang terjangkit virus Covid-19 atau pengunjung yang belum melakukan vaksinasi, ditolak aksesnya untuk menetap di hotel tempat beliau bekerja.
Perusahaan ini mementingkan image jangka panjang ketimbang keuntungan sementara. Tidak terhitung kerugian menolak pengunjung yang mungkin dapat merugikan banyak pihak. Tetapi, citra perusahaan tetap terjaga dan inilah tugas utama seorang PR yang baik.
Usai melakukan wawancara dengan beliau, kami melakukan sesi dokumentasi. Kami mendapatkan ilmu baru mengenai implementasi profesi PR yang bergerak di bidang perhotelan. Banyak tantangan dan aturan yang sekiranya dapat menguatkan PR itu sendiri agar lebih baik ke depannya bagi perusahaan serta dirinya sendiri. Pengalaman bekerja di berbagai tempat sebelumnya menjadikan diri seorang PR lebih peka terhadap perusahaan dan publik. Apa yang diinginkan oleh kedua pihak, sudah dapat diidentifikasi oleh PR.
Dari wawancara ini, kami ingin berterima kasih kepada narasumber luar biasa, Muhammad Alfeisyahri Fahlevi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk kami menyelesaikan Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Etika dan Profesi PR. Kami juga berterima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah Etika dan Profesi PR, Ibu Kheyene Molekandella Boer, S.Ikom., M.Ikom yang telah memberikan materi luar biasa selama perkuliahan.
Sekian hasil wawancara ini kami tulis semoga bermanfaat bagi pembaca dan pihak lainnya.
Disusun oleh:
1. 1902056002 Hirpa Aulia
2. 1902056004 Nazrah Kamilah
3. 1902056006 Bisma Arrafi