Mohon tunggu...
Christi Tamima
Christi Tamima Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bakteri Punah? Gak Mungkin!

24 Agustus 2018   18:48 Diperbarui: 25 Agustus 2018   13:02 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bakteri pada umumnya memiliki granula-granula yang berfungsi sebagai cadangan makanan atau untuk menyimpan senyawa-senyawa lain yang dihasilkannya. Vakuola gas hanya dimiliki oleh bakteri-bakteri fotosintetik yang hidup di dalam air dan berfungsi agar bakteri dapat mengapung di permukaan air untuk mendapatkan cahaya matahari. Klorosom berfungsi untuk fotosintesis dan hanya terdapat di bakteri fotosintetik.

Flagela berfungsi sebagai alat gerak dari bakteri. Pilus atau fimbria memiliki ciri yang lebih kecil, pendek dan kaku jika dibandingkan dengan flagela. Fungsinya adalah untuk membantu bakteri menempel pada media tempat hidupnya dan untuk melekatkan diri dengan sel bakteri lain untuk transfer DNA pada saat terjadi konjugasi. Pilus untuk konjugasi disebut pilus seks.

Dari fungsi organel-organel sel bakteri tersebut, kita akan menggaris bawahi fungsi kerja dari kapsul (lapisan lendir), dinding sel serta membran plasma. Fungsi dari ketiga organel ini sangat berpengaruh dalam pertahanan sel bakteri apabila sel bakteri mendapat serangan yang mengancam dari luar sel. Sel bakteri punya pertahanan yang cukup kuat untuk bertahan di tempat ekstrim apabila fungsi dari ketiga organel tersebut dapat berjalan dengan baik.

Bakteri ada yang dapat memproduksi makanannya sendiri dari senyawa anorganik (autotrof), baik itu dengan cara fotosintesis (fotoautotrof) atau dengan menggunakan energi kimia (kemoautotrof). Namun, ada juga bakteri yang mendapatkan makanannya melalui organisme lain (heterotrof). Bakteri heterotrof ada yang mengurai organisme lain (saproba), ada yang menjadi bakteri parasit, dan ada juga bakteri yang melakukan simbiosis mutualisme.

Bakteri dapat hidup di berbagai habitat sesuai dengan cara hidup mereka. Ada yang hidup di tubuh hewan, tumbuhan, tubuh manusia, di air tawar, air laut, tanah, sampah atau kotoran, sisa-sisa organisme yang sudah mati, dan di bahan makanan. Pada umumnya, bakteri akan tumbuh subur di lingkungan yang cenderung basah dan lembap, dengan suhu sekitar 25-27C. Ada juga sebagian jenis bakteri yang dapat hidup di lingkungan yang ekstrem. Misalnya seperti hidup di lingkungan yang terlalu asam, basa, panas, dingin, asin, manis, tanpa oksigen maupun ada oksigen.

Membahas soal kebutuhan oksigen bagi Bakteri, tidak semua bakteri butuh oksigen loh. Bahkan ada bakteri yang bisa mati apabila dia hidup di lingkungan yang terdapat oksigen disana. Bakteri yang tidak dapat hidup dengan oksigen sama sekali ini disebut Bakteri anaerob obligat. Sedangkan bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup disebut Bakteri aerob. Dan ada juga Bakteri yang dapat hidup baik dengan oksigen ataupun tanpa oksigen. Bakteri ini disebut anaerob fakultatif.

Sebagian jenis dari Bakteri dapat bertahan hidup walaupun lingkungannya ekstrem. Bagaimana bisa begitu? Ini dikarenakan Bakteri akan membentuk endospora di dalam sel. Endospora yang dibentuk ini merupakan versi tidak aktif atau bisa kita bilang versi istirahat dari bakteri itu sendiri. Endospora bersifat sedikit impermeabel dimana berarti dia akan lebih tahan terhadap disinfektan, kekeringan, sinar, suhu yang panas, dan juga suhu yang dingin. Lalu apabila nantinya kondisi lingkungan hidupnya membaik, endospora akan berkecambah menjadi sel vegetatif baru. Endospora juga dapat terbentuk jika terjadi penumpukan zat-zat sisa dari metabolisme hasil ekskresi bakteri yang mengganggu di sekitar sel. Bentuk dari endospora ini sendiri ada yang bulat dan ada yang bulat-panjang. Namun, ternyata tidak semua Bakteri dapat membentuk endospora, dan sebagian besar dari Bakteri yang dapat membentuk endospora adalah Bakteri Gram positif. Tapi, karena kemampuan Bakteri untuk bertahan di tempat ekstrem seperti inilah yang membuat sangat kecil kemungkinannya bagi bakteri untuk punah.

Hal ini benar-benar terjadi dan bukan hanya teori semata. Setelah mengenal sedikit tentang Bakteri, ada beberapa kasus dimana bisa kita bilang bahwa bakteri merupakan organisme yang hidup abadi.

95993273-9b2cd3fd-93e5-4d1c-b379-15b83a7a79e8-5b8004ec43322f212344f44c.jpg
95993273-9b2cd3fd-93e5-4d1c-b379-15b83a7a79e8-5b8004ec43322f212344f44c.jpg
Dikutip dari BBC NEWS, "Dalam penelitian di tahun 2005, ilmuwan NASA berhasil menghidupkan kembali bakteri di kolam beku Alaska selama 32.000 tahun. Bakteri ini adalah Carnobacterium pleistocenium dan sudah dibekukan sejak periode Pleistosen. Saat es mencair, Bakteri ini mulai berenang-renang, tampaknya tidak terpengaruh."

"Pada Agustus 2016, di sebuah sudut terpencil tundra Siberia yang disebut Semenanjung Yamal di Lingkungan Arktik, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun meninggal dan setidaknya dua puluh orang dirawat di rumah sakit setelah terinfeksi oleh antraks. 

Teorinya adalah bahwa, lebih dari 75 tahun yang lalu, seekor rusa kutub yang terinfeksi antraks meninggal dan bangkai bekunya terjebak di bawah lapisan es. Disana ia bertahan sampai gelombang panas datang di musim panas 2016, saat lapisan es mulai mencair. Ini mengekspose jenazah rusa kutub dan melepaskan antraks ke air dan tanah di dekatnya, lalu masuk ke dalam persediaan makanan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun