Kemungkinan apa yang dapat terjadi setelah terserang meningitis TB?Â
Meningitis TB berkembang secara lambat dan tidak mempunyai gejala awal yang khas sehingga dapat menyebabkan penegakkan diagnosis menjadi sulit. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk masyarakat apabila mengalami gejala awal tersebut untuk mengantisipasi dan memeriksakan sesegera mungkin ke fasilitas kesehatan terdekat. Dengan cepat diketahuinya seseorang menderita meningitis TB dan segera diberikan pengobatan hingga tuntas/selesai, maka kebanyakan penderita meningitis TB akan membaik dan tidak berlanjut ke tahap penyakit yang lebih berat lagi. Diperkirakan sekitar 15-20% penderita meningitis TB akan mengalami komplikasi jangka panjang akibat penyakit ini berupa: kerusakan otak yang berat, epilepsi, kelemahan anggota gerak tubuh, kehilangan pendengaran/tuli, kehilangan penglihatan/buta, dimana kemungkinan terburuk dari penyakit meningitis TB adalah kematian. Hal ini terjadi apabila seseorang tidak cepat terdiagnosis penyakitnya, tidak segera mulai minum obat, dan tidak tuntas/selesai menyelesaikan pengobatannya. Upaya pencegahan meningitis TB dapat dilakukan dengan pemberian vaksin BCG. Vaksin BCG efektif untuk bayi dan anak-anak. Dalam rangka memperingati hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pekan depan pada tanggal 24 Maret, saya menghimbau dan mengajak masyarakat Indonesia untuk menerapkan perilaku dan pola hidup sehat selama masa pandemi COVID-19 ini. Pola hidup sehat dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh seseorang sehingga menurunkan risiko terjangkit infeksi meningitis TB.Â
Referensi Artikel:Â
[1] World Health Organization. Global Tuberculosis Report. 2020. https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/336069/9789240013131-eng.pdf (accessed on 16th of March 2021).Â
[2] Brancusi F, Farrar J, Heemskerk D. Tuberculous meningitis in adults: a review of a decade of developments focusing on prognostic factors for outcome. Future microbiology. 2012;7(9):1101–1116.
[3] Chatterjee S, et al. Brain tuberculomas, tubercular meningitis, and post-tubercular hydrocephalus in children. Journal of pediatric neurosciences.
2011;6(3):96.
[4] Thwaites G, Chau T, Mai N, Drobniewski F, McAdamK, Farrar J. Tuberculous meningitis. Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry.
2000;68(3):289–299.
[5] Marais S, Thwaites G, Schoeman JF, T¨or¨ok ME, Misra UK, Prasad K, et al. Tuberculous meningitis: a uniform case definition for use in clinical research. The Lancet infectious diseases. 2010;10(11):803–812.
[6] Medical Research Council. Streptomycin treatment of tuberculous meningitis. 1948;p. 582–597.
[7] Torok ME, Yen NTB, Chau TTH, Mai NTH, Phu NH, Mai PP, et al. Timing of initiation of antiretroviral therapy in human immunodeficiency virus
(HIV)–associated tuberculous meningitis. Clinical Infectious Diseases. 2011;52(11):1374–1383.
[8] World Health Organization. Treatment of tuberculosis: guidelines. Edisi ke-4. Geneva: WHO Press; 2010.Â