Di tengah berkecamuk perang antara Rusia dan Ukraina yang tidak kunjung selesai. Ada satu negara yang sedang berjuang menghadapi resesi ekonomi dan krisis energi, dipicu oleh keberadaannya yang berdekatan dengan Ukraina dan Invasi yang dilakukan oleh Rusia. Negara tersebut adalah Republik Moldova, negara kecil di Benua Eropa yang terletak di antara Rumania dan Ukraina.Â
Salah satu akibatnya yaitu Inflasi, Inflasi utama yang dialami oleh Republik Moldova melonjak dari 8,8% y/y pada bulan Oktober menjadi 12,4% y/y pada bulan November karena harga gas alam melonjak sebesar 80% pada tanggal 1 November. National Bank of Moldova (NBM) memutuskan untuk menaikkan tingkat pembiayaan kembali sebesar 1,0 pp menjadi 6,50% pada 3 Desember.
Selain mengalami inflasi, Republik Moldova juga diterpa masalah pengungsi dari Ukraina. Pengungsi yang datang dari Ukraina akibat perang juga memberikan dampak ekonomi berupa depresiasi sekitar 8 persen sejak awal perang, meskipun Bank Nasional Moldova (NBM) memilikinya baru-baru ini berhasil membangun kembali sebagian cadangan FX (foreign Exchange). Penarikan bersih deposito bank berakhir pada pertengahan Maret dan deposito sekarang terus diisi ulang.Â
Lima bulan memasuki perang, lebih dari 550.000 pengungsi melarikan diri dari perang (lebih dari 20 persen dari populasi Moldova) memilih transit melalui Moldova, dengan sekitar seperlima tersisa di negara tersebut.
Menurut data dari National Bureau of Statistif and imf staff calculations, Inflasi diperkirakan akan tetap tinggi dalam waktu dekat. Dilanjutkan dengan harga energi dan pangan yang mengalami tekanan depresiasi. Terutama di Moldova kemerosotan standar hidup berisiko memengaruhi struktur sosial Moldova yang rapuh dan terus meningkat beberapa ketidakpuasan politik atas keputusan kebijakan NBM.
