Mohon tunggu...
Fransisca Listiariny
Fransisca Listiariny Mohon Tunggu... Guru - Guru MAN 4 Bantul

Guru Mapel PKWU

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis, Cara Mendulang Berkah dari Lumpur Pandemi

7 Maret 2021   21:18 Diperbarui: 8 Maret 2021   20:39 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis adalah suatu proses menemukan dan mengorganisasikan ide, menyusunnya dalam bentuk sebuah tulisan dengan mengikuti persyaratan atau struktur tertentu sesuai dengan jenis tulisan. 

Semakin sering seseorang melatih kemampuan menulis, semakin baik kualitas menulis yang dimilikinya. Dengan kata lain, menulis merupakan sebuah proses yang panjang, tidak dapat diselesaikan dalam satu kali, namun proses ini perlu dipraktikan dan dilatih secara terus-menerus untuk memperoleh hasil yang optimal.

Mengisi waktu luang selama masa pandemi dengan kegiatan bermanfaat seperti menulis ibarat mendulang berkah dari lumpur pandemi, karena dengan menulis dapat membuat berpikir dengan lebih baik. Dengan berlatih menulis bisa membantu membuat isi pikiran jadi lebih rapi serta niatkan semua untuk menggapai Ridho Allah, insyaallah imun semakin terjaga dan yang pasti rasa bahagia selalu menyertai setiap langkah kita. 

Meningkatkan kemampuan menulis di masa pandemi seperti sekarang ini bisa benar-benar melatih kita untuk mencapai pekerjaan impian tersebut. Jangan pernah takut tulisanmu terlalu biasa dan dihakimi orang lain. 

Alhamdulillah berkah pandemi yang hampir satu tahun ini, 30-an buku antologi yang kutulis telah terbit sudah ber ISBN (International Standard Book Number). Sebagai seorang guru memang dituntut untuk menulis, seperti membuat materi, administrasi guru, soal, modul, buku bahan ajar dan lainnya. 

Namun tidak semua guru mampu menulis buku solo atau buku-buku nulis bareng yang tergabung dalam buku antologi. Alasannya hampir sama, tidak ada waktu, bingung mau nulis apa, memulainya dari mana, tidak bisa menambah point untuk syarat naik pangkat bagi guru PNS dan banyak lagi alasan yang intinya sama "Belum ada niat dan belum membuka diri serta kemauan mencoba menuangkannya dalam sebuah tulisan."

Kegiatan menulis tidak bisa dipaksakan, semua diawali dengan niat serta ada kemauan untuk belajar dan mencoba. Dengan berlatih serta meningkatkan kemampuan menulis di masa pandemi, memberi pengalaman dan ilmu tentang menulis yang baik dan benar. 

Pengalaman pribadi saya yang akhirnya bisa menulis buku-buku antologi, artikel dan buku solo memberanikan diri saat ada tawaran nulis bareng yang lebih dikenal dengan istilah nubar. Banyak pengalaman  saya rasakan selama menulis buku antologi. 

Pertama, antologi menjadi sarana belajar menulis,  bagi penulis pemula seperti saya, menulis antologi menjadi sebuah proses belajar. Saya belajar bagaimana membuat tulisan yang baik, tulisan yang layak dibukukan. Kedua, menjalin team work, menulis antologi membuat saya bisa menjalin team work bersama para penulis lainnya, dapat saling support dan membantu agar proyek antologi bisa sukses. 

Meningkatkan kemampuan menulis di masa pandemi sebenarnya cukup gampang. Cara pertama adalah memperbanyak buku yang dibaca di masa pandemi.

Selama masa pandemi pasti ada banyak waktu luang karena kita semua harus mendukung gerakan 5 M salah satunya membatasi mobilisasi dan interaksi agar virus tidak semakin berkembang. Dengan waktu selama stay at home bisa kita gunakan untuk membaca buku yang selama ini ingin dibaca dan bergabung dalam komunitas nubar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun