Blogger punya kekuatan untuk mengirim pesan-pesan positif ke seluruh ASEAN. Â Coba lihat saja, dengan senang hati kita selama 9 hari ini mempromosikan keindahan negara-negara ASEAN lain. Â Kalau tulisan kita bisa dibaca teman-teman dari negara tersebut, mereka pasti bahagia, negara mereka dipromosikan oleh kita. Â Rasa kekitaan melalui postingan ini bisa menular ke semua warga, kok.
Banyak cara untuk memperkuat persatuan ASEAN yang melibatkan warga, melalui ketiga pilar komunitas ASEAN.
Pilar komunitas politik ASEAN menitikberatkan pada kerjasama politik agar terwujud perdamaian di kawasan ASEAN yang juga berkontribusi positif ke tataran internasional. Â Masih banyak PR para pemimpin negara dalam mewujudkan perdamaian di kawasan, belum lagi isu-isu perbatasan. Â Contoh saja ,sejumlah negara ASEAN sampai saat ini berebut klaim dengan raksasa Asia, China, atas sejumlah pulau di Laut China Selatan, yang kaya dengan hasil laut dan sumber energi. Mereka adalah Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei. Â Keengganan China untuk berunding secara kolektif dengan ASEAN serta memilih perundingan bilateral, mungkin menjadi tantangan para pemimpin ASEAN untuk memperkuat posisi negosiasi. Â Namun di tingkat warga ASEAN, berusaha mengurangi ketergantungan akan produk china mungkin bisa menjadi suatu cara meningkatkan posisi kita di mata China.
Pilar komunitas ekonomi ASEAN menargetkan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, kawasan yang berdaya saing tinggi, ekonominya merata dan berintegrasi global.
Pada dasarnya, di antara tiga pilar Persatuan ASEAN, kesulitan yang dihadapi dalam persatuan ekonomilah yang relatif kecil.Pada pilar ekonomi, mengadakan pameran UKM se-ASEAN, juga merupakan salah satu cara mempererat hubungan antara warga ASEAN. Â Direktori UKM ASEAN di situs resmi ASEAN perlu diperbaharui dan disosialisasikan.
Working Groups atau FGD se-ASEAN sejatinya jangan hanya dilakukan oleh orang pemerintahan, tetapi juga profesional atau organisasi publik yang berkecimpung di bidang yang terkait. Â Kalau berkaitan dengan masalah bisnis, apalagi usaha kecil, saya rasa kurang lebih tantangan yang dihadapi negara-negara ASEAN relatif hampir sama.
Dari sisi pilar sosial budaya, gagasan agar lebih banyak forum budaya, forum olahraga, pertemuan para guru se-ASEAN, pertemuan tenaga kesehatan se-ASEAN dan forum sosial buaya yang lain perlu dikaji.  Dan, dalam setiap forum  perlu ditambah agenda sosialisasi komunitas ASEAN dan dirumuskan langkah-langkah tiap komunitas dalam menghadapinya.
Sebetulnya, sudah banyak kerangka kerja yang dirumuskan menuju Badan Persatuan ASEAN sampai ke hal-hal detail. Sebagai contoh saja, KTT Brunei menetapkan tahun ini adalah ASEAN Sports Industry Year, lho. Â Apakah pengusaha alat olahraga di Indonesia (atau ASEAN) sudah mengetahui ini seluruhnya?
Peran Pemerintah adalah memfasilitasi digiatkannya forum-forum sosialisasi hasil KTT Â Brunei. Kerjasama lintas departemen dalam sosialisasi Komunitas ASEAN ke elemen masyarakat mutlak diperlukan. Â Pemerintah juga harus bekerja sama dengan pihak swasta dalam sosialisasi komunitas ASEAN. Â sekedar ide, penggandeng perusahaan Telko untuk membuat paket promo telekomunikasi ke negara ASEAN adalah salah satu cara mem-branding Komunitas ASEAN.
Dalam mewujudkan Badan Persatuan ASEAN, kreativitas dan kerjasama dengan seluruh stakeholder. Â Pemerintah dan pemimpin negara-negara ASEAN perlu berkomitmen dalam implementasi blue print Komunitas ASEAN 2015.
Bila semua saling mempelajari keunikan negara ASEAN lain berikut apa kesulitan yang mereka hadapi, niscaya pelan-pelan akan tumbuh rasa peduli antar rakyat ASEAN.  Rakyat ASEAN akan bisa belajar dari kesuksesan negara lain, sekaligus menghargai kebijaksanaan lokal yang mereka terapkan.  Melibatkan elemen masyarakat aktif adalah kunci, bahwa  persatuan warga ASEAN bukan hanya mimpi.  Tentu, bukan mimpi juga untuk mencapai masa depan bersama yang sejahtera bersama seluruh rakyat ASEAN. Amin.