Mohon tunggu...
Frans sihaloho
Frans sihaloho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Politeknik Harapan Bersama

Mahasiswa Politeknik Harapan Bersama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebudayaan dan Kearifan Lokal Sebagai Pilar Pembangunan Berkelanjutan

5 Juli 2024   13:40 Diperbarui: 5 Juli 2024   14:33 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurangnya Dukungan KebijakanPelestarian kebudayaan dan kearifan lokal membutuhkan dukungan kebijakan yang kuat dari pemerintah. Kurangnya perhatian dan dukungan dalam bentuk regulasi, pendanaan, dan program pelestarian budaya dapat menghambat upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan kearifan lokal.

  • Minimnya Dokumentasi dan PenelitianBanyak kearifan lokal yang belum terdokumentasi dengan baik dan terancam punah seiring dengan berkurangnya jumlah orang tua yang memiliki pengetahuan tersebut. Kurangnya penelitian dan dokumentasi membuat pengetahuan ini sulit diwariskan kepada generasi berikutnya.

           Peluang dalam Pengembangan Kebudayaan dan 
           Kearifan Lokal

    1. Pemanfaatan Teknologi DigitalTeknologi digital dapat menjadi alat yang efektif untuk mendokumentasikan dan menyebarkan kebudayaan dan kearifan lokal. Platform digital seperti media sosial, situs web, dan aplikasi mobile dapat digunakan untuk mempromosikan budaya lokal dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian budaya. Misalnya, video dokumenter tentang praktik-praktik tradisional atau cerita rakyat dapat diunggah dan diakses oleh banyak orang.

    2. Pariwisata BerkelanjutanPariwisata budaya yang berkelanjutan dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi komunitas lokal. Wisatawan yang tertarik pada pengalaman budaya autentik dapat memberikan dukungan ekonomi sekaligus mempromosikan pelestarian budaya. Program pariwisata yang melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan dan penyajian atraksi budaya dapat memastikan bahwa manfaat ekonomi tetap berada di komunitas tersebut.

    3. Kolaborasi Antar Pemangku KepentinganKolaborasi antara pemerintah, komunitas lokal, akademisi, dan sektor swasta dapat memperkuat upaya pelestarian kebudayaan dan kearifan lokal. Program-program yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dapat menciptakan sinergi dan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan yang ada. Misalnya, program pelatihan keterampilan bagi pengrajin lokal atau festival budaya yang didukung oleh pemerintah dan sektor swasta.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun