Mohon tunggu...
Franz Budi Sarwono
Franz Budi Sarwono Mohon Tunggu... Konsultan - Mindset Modifier

Aktivitas saya saat ini sebagai trainer, konsultan, dan terapis mindset, hypnotherapist, EFT Prac

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rubah Pikiran Anda dan Anda akan Merubah Dunia Anda

22 Januari 2012   04:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:35 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

If we think happy thoughts, we will be happy.

If we think miserable thoughts, we will be miserable.

(Dale Carnegie)


Stay at Lounge. Tidak seperti biasanya, pada minggu malam ini lounge di terminal 1A Bandara Soekarno Hatta tidak terlalu dipadati oleh penumpang yang sedang menunggu keberangkatan pesawatnya. Saya pun dengan mudahnya mendapatkan meja yang kosong. Meletakkan ransel yang semakin memberatkan pundak di atas sofa dan barang-barang bawaan saya yang lain di meja.


Hot cappucinno. Setelah meletakkan semua bawaan, saya menghampiri mesin coffee maker, lalu mulai memilih hot cappucinno. Sambil menyeruput hangatnya cappucinno, saya menantikan keberangkatan pesawat yang akan mengantar saya pulang ke Surabaya setelah selama seminggu penuh meninggalkan rumah. Agenda saya pada minggu pertama di awal tahun 2012 ini terbilang cukup padat, selain memberikan pelatihan, konsultasi, dan sekaligus terapi mindset kepada para salesman PT WWS di Kudus, pada akhir pekan, saya harus terbang ke Jakarta untuk mengikuti program sertifikasi EFT Practitioner.


Delay. Setelah menunggu cukup lama baru kami mendapatkan informasi bahwa pesawat yang akan mengantar saya pulang mengalami keterlambatan selama satu jam dari jadwal semula dengan alasan yang klasik tentunya, dikarenakan alasan operasional, demikianlah yang biasanya disampaikan oleh maskapai penerbangan ketika terjadi delay.

Menunggu tanpa ada kepastian adalah pekerjaan yang melelahkan, apalagi kondisi saya sangat kecapekan dan lemah akibat terserang flu, semakin memberatkan. Walaupun di longue saya bisa menikmati kudapan ringan dan berbagai macam minuman, tidak bisa membantu membawa pergi rasa penat ini.


Jarum jam menunjukkan angka delapan lewat empat puluh menit ketika petugas longue mengumumkan melalui pengeras suara bahwa para penumpang tujuan Surabaya dipersilahkan untuk boarding melalui pintu A2. Mendengar informasi ini, di seberang sofa saya, seorang wanita paruh baya yang tengah berbincang dengan temannya, tampak menghela nafas lega dan segera bergegas bangkit berdiri sambil mengemasi barang-barang bawaannya. Pun demikian dengan para penumpang lain, mereka segera bergerak menuju gate keberangkatan. Lain halnya dengan kebanyakan penumpang yang rela berdesak-desakan untuk segera naik pesawat, saya memilih untuk belakangan saja menaiki pesawat karena saya yakin kursi saya tidak akan ke mana-mana dengan nomor kursi saya tertera jelas di boarding pass. Setelah panggilan ketiga, saya baru beranjak menaiki pesawat dengan langkah berat. Memanggul tas ransel yang over tonnage, sementara tangan kanan dan kiri dipenuhi oleh barang bawaan, memang sangat merepotkan.

Sesampainya di dalam pesawat, saya dikagetkan karena mendapatkan kursi saya telah ditempati oleh seorang ibu. Saya meminta ibu tersebut untuk pindah tempat namun dia berkeberatan. Ia beralasan bahwa dia dan putrinya mendapatkan kursi yang terpisah oleh sebab itu si ibu ini meminta saya untuk mau bertukar kursi sehingga dia dapat menemani putrinya. Mendengar argumentasinya, saya menggangukkan kepala tanda setuju namun sebenarnya saya tidak rela karena sejak check in, saya sudah memilih kursi tersebut. Ibu tadi pun membalasnya dengan ucapaan terima kasih. Akhirnya kami pun bertukar kursi. Saya menghempaskan tubuh saya di kursi tersebut dengan perasaan dongkol, jengkel, dan bersungut-sungut karena tidak ikhlas harus berpindah kursi. Kejengkelan saya memuncak ketika menyadari bahwa sandaran kursinya terlalu tegak sehingga membuat duduk saya tidak nyaman. Akumulasi dari kelelahan fisik, menunggu keterlambatan keberangkatan pesawat, ditambah dengan kejengkelan saya harus bertukar kursi dan malah mendapatkan kursi yang tidak nyaman menggiring saya memasuki pada zona state negatif.


State adalah kondisi seseorang yang berkaitan dan fisik dan mentalnya pada saat tertentu yang secara fisiologis mempengaruhi segala tindakannya. State dapat dibedakan menjadi, state postif, netral, dan negatif. Baik state positif maupun negatif memiliki grafik yang terus bergerak, hanya bedanya state positif pola grafiknya naik yang menghasilkan energi vibrasi positif sedangkan state negatif pola grafiknya menurun yang berarti menghasilkan energi vibrasi negatif .


Tiba-tiba saya tersadar vibrasi energi saya bergerak ke arah negatif sebagai pengaruh state saya yang negatif. Berdasarkan level energi menurut David R Hawkins, M.d., Ph.D. ketika seseorang dalam keadaan marah, nekat, takut, rasa malu, kesedihan mendalam, apatis maka energi yang dipancarkan adalah negatif. Saya dalam state marah. Dalam skala yang dikemukakan oleh David R Hawkins, M.d., Ph.D., state marah berada di level minus 150. Bila hal ini terjadi pembiaran maka pola grafiknya akan cenderung menurun semakin minus yang berarti semakin memancarkan energi negatif.


Saya harus break state! Break State adalah pemutusan pola dari suatu kondisi state tertentu baik berupa ucapan maupun gerakan dengan tujuan untuk beralih ke state yang baru. Apabila saya tidak segera bertindak maka saya akan tenggelam dalam pusaran emosi negatif yang melahirkan energi negatif. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam law of attraction, energi negatif yang kita lepaskan akan menarik energi negatif dari sekitar kita masuk dalam diri kita dan memberikan efek negatif bagi hidup kita. Sedangkan energi positif yang kita lepaskan akan menarik energi positif di sekitar kita masuk ke dalam diri kita dan mempengaruhi hidup kita secara positif pula.

Break State yang saya lakukan cukup sederhana, saya menggosok dengan memberikan sedikit tekanan pada daerah sore spot di tubuh saya, sambil mengucapkan kalimat penegasan untuk mengikhlaskan dan menerima semua peristiwa yang terjadi dalam hidup kita seperti berikut ini dengan penuh penghayatan, “Ya Tuhan, meskipun saya jengkel, marah, dongkol, sakit, kecewa, lelah, penat, dan capek saya ikhlas menerimanya dan dengan pertolonganMu ya Tuhan, saya memutuskan untuk melepaskan semua emosi ini sekarang dan sekaligus demi kebaikan dan kemajuan hidup saya.” Saya ulang sebanyak tiga kali.

Sore spot. Sebelum melangkah lebih jauh saya jelaskan terlebih dahulu tentang sore spot dan bagaimana mengetahui letak titik tersebut. Sore spot atau titik nyeri terletak di bagian kiri atau kanan atas dada Anda. Untuk menemukannya, Anda bisa menarik garis sekitar 45 derajat dari arah pundak turun ke arah dada Anda. Jika Anda menekannya cukup keras di titik ini maka biasanya akan terasa sakit karena bila dalam emosi negatif maka ada energi yang menyebabkan terjadinya penyumbatan pada sistem saraf limfatik. Sistim ini adalah sebuah sistim saraf kompleks yang mengalir ke seluruh bagian tubuh manusia dengan mengangkut atau mengandung getah bening. Sistim limfatik ini berisi sejumlah besar limfosit yang penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat. Juga, sebagai kelenjar getah bening mengandung makrofag yang dapat mengeliminasi partikel asing termasuk kuman. Sistem limfatik sangat efisien dalam melawan infeksi dengan membantu menghasilkan sel darah putih yang kemudian memproduksi antibodi.

Ketika kita memberikan rangsangan pada sore spot dengan cara menggosoknya dengan disertai kalimat penegasan untuk mengikhlaskan dan menerima semua peristiwa yang terjadi dalam hidup kita maka akan melepaskan sumbatan energinya sehingga memperlancar aliran sistim limfatik ini untuk dapat berfungsi secara optimal. Serta Langkah ini kita lakukan untuk menetralisir psychological reversal atau perlawanan psikologis yang biasanya berupa pikiran negatif spontan atau keyakinan bawah sadar negative. Dalam kasus saya adalah state marah.


Setelah itu saya melakukan self reframing atas diri saya, yaitu suatu teknik komunikasi dengan diri sendiri yang bertujuan untuk memberikan suatu sudut pandang yang berbeda dari sebelumnya. Self reframing saya cukup sederhana, yaitu dengan mengatakan pada diri saya sendiri bahwa dalam setiap peristiwa yang kita hadapi tidak ada yang sia-sia kecuali kita mensia-siakannya. Kalimat ini sering saya sampaikan kepada sahabat-sahabat saya saat mereka sedang mengalami peristiwa yang tidak sesuai dengan harapan mereka dan cukup membantu untuk bisa memberikan makna baru dan kebijaksanaan baru dalam hidup mereka.


Hati yang bersyukur. Setelah mereframing diri saya sendiri, kemudian saya kembali mengurut titik sore spot saya dan mulai mengucap syukur dengan kalimat sebagai berikut :”Ya Tuhan, saya mengucap syukur atas apa pun yang telah terjadi dalam hidup saya karena saya percaya Engkau selalu memberikan yang terbaik dan terindah menurut kehendakMu kepada saya.”


Hati saya menjadi damai. Break state saya berhasil. State negatif yang memiliki kurva menurun telah terpotong dan menjadi netral setelah itu dengan melakukan reframing dan kembali mengurut sore spot yang disertai afirmasi positif berupa ucapan syukur, state netral berubah menjadi state positif yang memiliki kurva naik yang menyebarkan energi positif sehingga menjadikan saya mengalami feel good.


Keajaiban kecil pun tiba. Sesaat sebelum lepas landas, seorang pramugari datang menghampiri saya dan mengatakan bahwa kalau saya merasa tidak nyaman duduk di kursi yang terlalu tegak dapat pindah di depan. Artinya saya bisa mendapatkan kenikmatan dalam perjalanan saya. Namun tidak berhenti sampai di situ saja, saya pun dipersilahkan menempati kursi untuk bisnik kelas dengan harga tiketnya dua kali lipat dari tiket yang saya miliki tanpa saya harus membayar lebih. Terkejut bercampur gembira. Kata-kata inilah yang teramu dalam pikiran saya mendapatkan keajaiban kecil atau kebetulan yang kebetulan nan mengherankan. Apabila memakai logika maka seharusnya yang mendapatkan kesempatan untuk berpindah kursi ke kelas bisnis adalah ibu dan anak tersebut yang mendapatkan kursi terpisah walaupun check in pada saat bersamaan. Ya walaupun saya sering mengajarkan teknik break state yang sederhana ini dalam berbagai pelatihan maupun terapi, ketika saya saya praktekkan sendiri, saya masih saja selalu diliputi oleh perasaan terheran-heran dengan dampaknya yang penuh keajaiban-keajaiban kecil yang mempesonakan


Ada dua hal pembelajaran yang bisa Anda dapatkan dari peristiwa ini. Pertama ketika Anda dalam state negatif maka secepat mungkin Anda harus melalukan breaking state. Karena Anda adalah tuan dari pikiran Anda sendiri maka Anda yang harus memutuskan ke arah mana pikiran membawa hidup Anda. State negatif akan membawa energi negatif dan state positif akan menghasilkan getaran energi positif. Kedua, ketika kita memutuskan untuk bersyukur, pasrah dan ikhlas menerima sebuah peristiwa yang terjadi dalam hidup kita apa pun itu, kemudian menyerahkan semuanya kepada kehendak Sang Pemberi Hidup maka lihatlah keajaiban-keajaiban kecil yang berasal dari Sang Khaliq menghampiri hidup Anda. Sesungguhnya Tuhan menghendaki kita untuk selalu mengucap syukur dalam segala hal. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ralph Marston sebagai berikut, "Bagaimana bila Anda memberi hadiah pada seseorang, dan orang itu tidak mengucapkan terima kasih, akankah Anda memberinya lagi? Begitu pulalah dengan hidup ini. Bila ingin menarik lebih banyak berkah dalam hidup ini, Anda harus benar-benar mensyukuri apa yang telah Anda miliki.”


Waktu bergerak ke arah pukul sembilan lewat empat puluh satu menit ketika dari pengeras suara terdengar suara merdu seorang pramugari yang mengumumkan bahwa pesawat yang kami tumpangi akan segera mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya. Berakhir sudah perjalanan saya malam ini dengan membawa oleh-oleh pembelajaran yang luar biasa indah yang siap saya bagikan kepada siapa saja agar sekecil-kecilnya dapat bermakna.

Minggu, 8 Januari 2012

17.000 km di atas permukaan laut antara Jakarta Surabaya.

Frans B.S.

Spirit & Inspiration Coach

Consultant Sales & Distribution

Psychoanalyst

Certified EFT Practitioner, Certified Hypnothrerapist, Certified NLP Practitioner

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun