Menurut CEO Joko Driyono, "Karena kita tidak berada di bawah kontrol PSSI, dan bukan kompetisi resmi FIFA. Sehingga tidak bisa sengketa itu meningkat ke pengadilan internasional atau FIFA. Nantinya, kami akan membuat semacam tribunal forum yang unsurnya ada pemain dan klub untuk penyelesaian sengketa".
Penuturan CEO Joko Driyono ini sangat jelas, bahwa sebenarnya pemain tidak dalam posisi yang lebih menguntungkan dengan ide ISC yang bersifat independen, seperti yang telah kita ketahui bersama, saat kompetisi ISL yang dibawah kontrol PSSI dan FIFA saja, masih ada beberapa klub yang menunggak gaji pemain, nah…bagaimana dengan ISC yang jelas-jelas tidak dibawah kendali FIFA?
Penulis tidak mau berandai-andai kearah negatif, tetpi jutsru berharap klub-klub yang akan mengikuti ISC yang rencananya akan dimulai pada bulan Maret nanti sudah mendapat kepastian terkait pendanaan dari pihak ketiga, tentunya bila kepastian pendanaan untuk mengarungi kompetisi selama sembilan sampai November 2016 akan berjalan lancar tanpa ada kendala dana, terutama gaji pemain akan berjalan lancar sesuai kontrak yang disepakati.
Salam
Sumbernya disini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H