Mohon tunggu...
Frans Liu
Frans Liu Mohon Tunggu... freelancer -

Writer who love to express my mind through my words, I write anything which i thought it is supposed to.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan Kehidupan

23 Januari 2016   01:17 Diperbarui: 23 Januari 2016   01:46 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terbitnya fajar merobek kegelapan bumi,

Alam pun bersorak dengan irama ombak, angin dan kicauan burung.

 

Kakipun mulai berpijak ke bumi dan berjalan menyusuri jalan menuju ke tujuan.

langkah demi langkah menghadapi liku-liku perjalanan.

Medan pertempuran pun dihadapi sejauh kaki melangkah untuk mengukir sejarah.

 

Tetesan keringat , luka dan darah pun belum membayar seluruh perjalanan kehidupan ini.

Tetesan air raksa dalam luka kehidupan ini pun sangat diperlukan untuk menguji ketahanan kita.

 

Karna Selaksa peristiwa pun belum mengajarkan kita semua kepahitan hidup ini...

Pekatnya gelap juga akan datang dengan sendirinya, ombak yang bersahabat berubah menjadi musuh.

 

Tubuh dan jiwa pun akan terasa khawatir dan terancam.

Tiupan Angin gelap menusuk setiap rongga kehidupan, perlahan namun sengit, menyentuh apa yang ada.

 

Namun sebuah perjalanan dari kehidupan nampak Indah jika diberikan warna disetiap liku-liku yang dilewati sehingga menjadi pelangi yang diselimuti kesejukkan hati yang menerima,tetap bahagia dengan sebuah Kasih dan membuat setiap orang bahagia menyaksikan warna pelangi yang begitu menawan hati dan menakjubkan.

 

#lifestory #humanlife #lifejourney #lifelesson #lifeprocessed #allisgood

Frans liu, ( Ditulis pukul 01.00 Dini Hari, Jakarta 23 Januari 2016 ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun