Ramon Papana Seorang entertainer sejati. Ayah Ramon ini sangat dikenal akan kreativitasnya di dunia entertainment, Ia orang yang pertama kali mempelopori Stand Up Comedy Indonesia, Awal Stand Up Comedy ia mulai di cafe nya pada tahun 90, Hingga Terkenal di Tahun 2011 di media televisi, Ide stand up yang ditelurkannya berhasil di dunia televisi, walaupun banyak yang belum mengenal beliau, karena beliau diawal menggarap Stand up Comedy sebagai mentor dari beberapa artis untuk acara ini, Konsep Stand up yang ia sajikan di televisi sangat banyak menarik atensi penonton di seluruh Indonesia atas kerja keras dan tangan dinginnya.
Stand Up Comedy saat ini sangat di gandrungi oleh semua kalangan dari anak- anak hingga Dewasa tentunya, stand up comedy  tak lepas dari campur tangan dan  dobrakkan yang dilakukan Oleh Ramon Papana walaupun saat ini seolah-olah beliau terlupakan Jasanya dalam membesarkan nama Stand up Comedy ini.
Ramon Papana ialah seorang the true Living Legend of Stand Up Comedy di Indonesia. Ia mengajarkan teori-teori yang benar dengan mentoring yang sangat luar biasa, suatu karya yang ia lakukan melalui buku Kitab Suci nya untuk membantu peminat Komik untuk menjadi Komik professional. Tidak cukup hanya disitu Beliau baru baru ini, mengadakan Workshop Gratis Jam 4 Sore di Epiwalk, Jakarta Selatan.
Ia turun langsung memberikan materi tentang stand up comedy, tampak jelas terlihat raut wajahnya sedikit kelelahan namun ia tetap semangat memberikan materi nya secara gratis tanpa peserta harus membayar sepeserpun, dan sangat disayangkan, peserta yang hadir hanya sekitar 27 orang. Â
Kapasitas yang dimiliki Ayah Ramon ini sangat besar dan banyak orang mengabaikan kesempatan berharga ini, dimana beliau langsung terjun memberikan waktu dan materi untuk membantu para pemula yang ingin menjadi komik dalam masalah-masalah yang dihadapi oleh seorang Komik pemula.
Ayah Ramon dengan serius memberikan materi stand up comedy seperti Penjelasannya mengenai Premis, Set dan Punch untuk Komik pemula. Ia adalah sosok yang rendah hati dalam berdialektika dengan para peserta yang hadir.
Para peserta yang mengikuti Workshop antusias untuk bertanya seperti " Bagaimana mengatasi Blank pas manggung?"
Yaitu dengan tekhnik Riffing yaitu suatu tekhnik mengajak penonton berinteraksi untuk mendapatkan bahan jokes.
Ini kali kedua tulisan saya tentang Ayah Ramon Papana sebelumnya,
Saya pernah menulis tentang Figure Ramon Papana dengan Judul Ramon Papana is A big hearted Man. Ini saya tulis karena ia memang pantas diberi gelar seorang Big Hearted dalam menghadapi masalah yang ia alami pada masa itu. Sosok yang berani berkorban untuk orang yang disayangi.
Balik lagi dengan acara Workshop saya coba menulis tentang Beliau , Workshop yang ia adakan setiap hari minggu di Epiwalk, Jakarta Selatan. Workshop stand up comedy ini yang ke dua akan tetapi  ini Pertama kalinya, Saya hadir di acara beliau dan ini merupakan suatu kehormatan bagi saya karena langsung diundang oleh beliau untuk datang. Bagi saya ini merupakan sebuah kepercayaan yang diberikan beliau kepada saya untuk dapat bertemu dan berbincang-bincang bersamanya.Â
Saat saya menyaksikan beliau di depan panggung. Ia Ramon seorang sosok yang sangat rendah hati dan sangat kreatif, Orang yang begitu luar biasa. Ketika acara workshop berlangsung. Saya duduk di pojok belakang dalam foodbar  dimana tempat workshop itu diselenggarakan. Ketika itu saya memperhatikan beliau dan mencoba merekam cara beliau menyampaikan materi workshop. Selama ia berbicara, ia orang yang sangat luas dan tulus menyampaikan materinya terlihat dari beberapa gesturenya.Â
Penjelasan yang ia sampaikan dengan bahasa sederhana dan mempermudah pemula paham akan penjelasannya.
Pada saat itu saya menikmati apa yang ia  bicara mengenai Stand Comedy dan bagaimana berkarir sebagai komik Professional.
Bahasa Tubuhnya memperlihatkan  kepribadiannya yang
sederhana,dengan ia berjalan dan menyapa peserta dari meja ke meja. Beliau memang menunjukan kesederhanaannya dengan melayani anak-anak muda yang ingin belajar dan tak bisa dipungkiri sifat Kebapakannya muncul bukan sekedar menjadi mentor, ia mengajar dan sekaligus mendidik para muda mudi yang ikut dalam workshopnya.
Ia mengajarkan manner dan behavior ketika harus open mic dengan materi yang sopan, karna pertunjukan Stand up ini memang pertunjukan elit dan untuk kalangan tertentu jadi ia berkata kalau bisa gunakan bahasa yang sopan ketika berinteraksi.
Setelah ia selesai menjelaskan materinya. Saya yang ingin menghampiri beliau ternyata, saya dihampiri duluan oleh Ayah Ramon ini, ia menyapa saya dengan senyum dan  kita berjabat tangan.
Saya yang sering berkomunikasi dengan beliau melalui Whatsapp, saya cukup kenal dia. Keinginannya berbagi kepada generasi penurus untuk stand up comedy dan juga mengakrabkan stand up comedy di semua kalangan. Â Bagi saya sosok beliau sudah sangat langkah di negeri ini, orang yang tulus, apa adanya dan senang berbagi ilmu. Ia bukan orang yang feodal namun ia sosok sederhana yang memang pantas untuk menjadi parameter muda mudi belajar bukan sebatas pengetahuan yang ia sampaikan tapi kepribadian beliau yang apa adanya, jujur dan rendah hati merupakan nilai lebih.
Mari saya mengajak untuk mendukung beliau memajukan dunia stand up comedy yang benar bukan seperti sekarang hanya menjual tapi tidak pada standarisasi seorang komik sesungguhnya. Lucu bukan sekedar lucu tapi dapat mengedukasi. Walaupun saat ini beliau  dianggap seolah-olah bukan siapa siapa di dunia stand up comedy,namun ingat the living legend tetaplah Seorang Ramon Papana yang telah dahulu mempelopori Stand Comedy Tahun 90 hingga sekarang dikenal publik. Ia seorang Legend yang tak bisa dilupakan begitu saja akan karya dan konstribusinya, ia tetap akan tertulis di sejarah perjalanan Stand up comedy Indonesia, karna ia seorang legend yang lahir secara alami dengan kreatifitas karyanya yang luar biasa.Â
Doa saya semoga beliau diberi kesehatan untuk terus berkarya dan selalu bahagia dan rencana beliau kedepan semakin sukses, bersinar seperti matahari dan menginspirasi orang lain dengan karyanya dan kepribadiannya yang memang TOP. Amin
Welcome back Ayah Ramon Papana
Â
Frans Liu (amateur writer)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H